Lagi, Harimau Terkam Warga di Riau

Jakarta, era.id - Seekor harimau liar kembali menyerang warga di Desa Pulau Muda, Kecamatan Teluk Meranti, Riau. Serangan harimau ini menjadi kali kedua setelah menyerang warga bernama Jumiati hingga tewas beberapa waktu lalu.

Dilansir dari Antara, Minggu (11/3/2018), korban kali ini diketahui bernama Yusri Efendi (34), seorang buruh bangunan yang bekerja di Desa Tanjung Simpang, Kecamatan Pelangiran, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau. Yusri tewas dengan luka gigitan di lehernya setelah diterkam seekor harimau pada Sabtu (10/3) malam.

"Sekitar pukul 16.30 WIB, korban bersama teman kerjanya melihat seekor harimau berkeliaran di dekat hutan dan sempat tidak terlihat. Namun tiba-tiba kembali muncul 250 meter dari bangunan," ujar Kapolres Indragiri Hilir AKBP Christian Rony, Minggu (11/3/2018).

Christian menjelaskan, rekan-rekan Yusri yaitu Rusli (41), Indra (26) dan Syahran (41) berlarian setelah munculnya harimau. Selanjutnya mereka tidak melihat lagi Yusri.

"Jasad Yusri ditemukan tewas, berdasarkan hasil pemeriksaan Yusri meninggal dunia akibat pendarahan. Terlihat tanda-tanda luka bekas taring harimau di tengkuknya," jelas Christian.

Selanjutnya, jasad korban dikembalikan kepada keluarga dan dibawa ke kampung halaman untuk dimakamkan. Christian menambahkan, lokasi korban kali ini cukup jauh dari tempat Jumiati tewas, dua bulan lalu.

"TKP ini cukup jauh, sekitar 20 kilometer, dari kejadian sebelumnya, sudah dekat perbatasan antara Kabupaten Indragiri Hilir dengan Kabupaten Pelalawan", ungkap Christian.

Di ambang kepunahan

Menurut data dari Tiger in Crisis --sebuah organisasi nirlaba yang berfokus pada perjuangan melawan kepunahan populasi harimau-- total populasi Harimau Sumatera di seluruh belahan dunia tinggal 500-600 ekor.

Angka ini menurun drastis dibanding tahun 1978. Kala itu dunia masih dihidupi oleh seribu ekor Harimau Sumatera. Masyarakat Indonesia berperan amat besar dalam kepunahan Harimau Sumatera, sebab menurut penelusuran, penyebaran habitat Harimau Sumatera tak begitu luas.

Mereka hanya dapat ditemui di sekitar hutan di dataran rendah hingga pegunungan dan hutan hujan tropis serta kawasan rawa di Pulau Sumatera di Semenanjung Malaysia.

Dalam beberapa tahun terakhir, Tiger in Crisis telah mengategorikan Pulau Sumatera sebagai zona merah bagi Harimau Sumatera. Artinya, Pulau Sumatera bukan lagi habitat yang aman bagi Harimau Sumatera.

 

Tag: