Tak Semua Pengintai Rombongan Rizieq Shihab Anggota Kepolisian, Lantas Siapa?

ERA.id - Polda Metro Jaya membenarkan ada penugasan untuk mengerahkan sejumlah personel membuntuti dan mengintai Rizieq Shihab, sebelum terjadi insiden penembakan enam orang anggota laskar Front Pembela Islam (FPI) pada 7 Desember 2020.

Ketua Tim Penyelidikan Komnas HAM Choirul Anam mengatakan penugasan itu resmi dan bagian dari proses penyelidikan terkait kasus pelanggaran Protokol Kesehatan yang menjerat Rizieq. 

Namun, tidak semua pengintai yang diterjunkan merupakan polisi. Hal itu dikonfirmasi oleh pihak Polda Metro Jaya.

"Jadi kepolisian menyatakan bahwa ada beberapa yang bukan dari mereka di kawasan Markaz Syariah, Megamendung hingga kawasan Sentul, Bogor, Jawa Barat," kata Anam dalam konferensi pers di kantor Komnas HAM, Jakarta, Jumat (8/1/2021).

Anam juga meluruskan prihal adanya laporan konsentrasi petugas kepolisian bersenjata lengkap di gerbang tol, rest area, hingga jembatan penyeberangan di sejumlah titik Tol Jakarta-Cikampek pada 6-7 Desember 2020.

Berdasarkan penyelidikan Komnas HAM, diketahui aparat bersenjata lengkap itu tidak diterjunkan untuk mengintai Rizieq Shihab. Melainkan untuk mengawal rombongan vaksin COVID-19 buatan Sinovac tahap pertama yang tiba di Indonesia dari Bandara Soekarno-Hatta ke gudang penyimpanan PT Bio Farma di Bandung.

"Jadi sebenarnya (aparat bersenjata lengkap) nggak ada kaitannya, hanya kebetulan saja. Beberapa masyarakat di jembatan mengatakan ini petugasnya biasa-biasa saja, ngajak guyon," kata Anam.

Sebagai informasi, sebanyak 1,2 juta dosis vaksin COVID-19 buatan Sinovac tiba di Indonesia pada pukul 21:30 WIB, Minggu (6/12/2020).

Vaksin tersebut kemudian dipindahkan ke gudang penyimpanan milik Bio Farma di Bandung, Jawa Barat. Proses pemindahan dari Bandara Soekarno-Hatta hingga Bandung pun berlangsung hingga dini hari.