Yasonna: Bandar Kita Habisi, Pecandu Direhabilitasi
Seperti dilansir Antara, Selasa (13/3/2018) Yasonna menyatakan keinginannya untuk mengurangi jumlah narapidana kasus narkoba di dalam lapas. Salah satu caranya dengan mengubah paradigma dan penerapan dalam tindak pidana khusus seperti narkoba.
"Kalau bandar kita habisi, sedangkan pecandu ya harusnya direhab bukan di penjara," kata Yasonna.
Dari data yang dimilikinya, jumlah narapidana atas kasus narkoba terus bertambah dan memenuhi semua lapas yang ada di seluruh Indonesia. Atas hal itu, negara mesti mengeluarkan biaya hingga Rp1,3 triliun untuk para napi.
"Dengan biaya Rp15.000 per orang itu untuk makan saja, kita sekarang masih hutang ratusan miliar rupiah," imbuhnya.
Yasonna juga menyoroti, fasilitas rehabilitasi yang kerap digunakan oleh kalangan artis dan selebritas. Dia ingin masyarakat luas dapat menggunakan fasilitas serupa.
"Jangan selebriti saja direhabilitasi, itu banyak anak kecil korban narkoba sebaiknya jangan ditaruh di dalam Lapas juga," tambah Yasonna.
Ditambahkan Yasonna, penambahan SDM di lembaga pemasyarakatan yang berintegritas baik dapat mencegah terjadinya suap dan pungli di dalam penjara.
"Penambahan jumlah manusia kalau integritas tidak baik jadi tambah masalah juga. Untuk itu, kami harapkan para CPNS yang baik, muda, energik jadi sumber agen perubahan," paparnya.