Hari ke Sepuluh Pencarian Sriwijaya Air SJ182, Basarnas Berharap Temukan CVR

ERA.id - Operasi pencarian pesawat Sriwijaya Air SJ182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu memasuki hari kesepuluh. Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) akan mempersempit area pencarian dan berharap menemukan isi atau memori cockpit voice recorder (CVR).

Direktur Operasi Basarnas Brigjen Rasman mengatakan, pencarian bawah laut yang dilakukan tim SAR gabungan hanya akan dibagi menjadi empat sektor. Dia mengatakan, satu sektor akan mencakup sekitar 15 hingga 30 meter persegi.

"Karena di bawah itu sudah mengecil beberapa sektor ya, kemarin sudah kosong kita akan mepetkan ya. Dalam satu sektor kita bagi dalam 4 sektor, di mana satu sektor itu kurang lebih sekitar antara 15 sampai 30 meter, satu sektor," papar Rasman dalam keterangannnya, Senin (18/1/2021).

Dipersempitnya area pencarian, Rasman berharap tim SAR gabungan akan semakin mudah menemukan atau mengevakuasi korban, serta menemukan isi atau memori CVR. Rasman mengatakan, pihaknya saat ini hanya fokus mencari korban, puing-puing pesawat, dan CVR saja.

"Kita lebih fokus ke sektor yang kita harapkan di situ ditemukan tiga unsur, yang pertama kita tetap mengutamakan untuk mencari bagian tubuh korban, serpihan kemudian yang tidak kalah penting adalah CVR ya," kata Rasman.

Sementara hingga pencarian hari ke sembilan (Minggu, 17 Januari 2021) kata Rasman, Basarnas kembali menemukan 10 kantong jenazah, empat kantong serpihan pesawat berukuran kecil, dan tiga kantong puing berukuran besar. 

 

Dengan demikian, jumlah total jenazah yang sudah dievakuasi adalah 308 kantong, serpihan kecil pesawat berjumlah 58 kantong, dan puing pesawat berukuran besar sebanyak 54 kantong.

"Kemudian kemarin diserahkan cassing-nya CVR. Mudah-mudahan kalau cassing-nya, tinggal kita menunggu teman-teman kita bisa menemukan (CVR) hari ini, harapan kita seperti itu," kata Rasman.

Sebelumnya, tim SAR gabungan telah berhasil menemukan cassing atau pelindung CVR yang merupakan bagian dari black box atau kotak hitam pesawat Sriwijaya Air SJ182. Meski begitu, memori CVR masih belum ditemukan dan diduga masih terkubur dalam lumpur laut.

Panglima Koarmada I TNI AL Laksamana Muda TNI Abdul Rasyid mengatakan, para penyelam harus mencari memori CVR pesawat Sriwijaya Air SJ182 secara manula. Sebab, indikator sinyal yang dipancarkan untuk menemukan keberadaan black box sudah tidak ada.

"Tinggal kita cari memorinya, semua datanya ada di situ. Karena sinyal sudah lepas, memang di sini menjadi faktor kesulitan. Tapi mohon kesabaran," ujar Rasyid di KRI Rigel, Jumat (15/1/2021).