Gebrakan Gibran Mau Bikin Rel Layang dan Tolak Bangun Hotel hingga Mal Baru

ERA.id - Baru dilantik dua hari lalu, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka membuat gebrakan dengan membangun elevated rail atau rel layang serta menlak izin pendirian mal dan hotel baru.

Pembangunan rel layang ini dilakukan untuk mengatasi persoalan kemacetan di perlintasan sebidang di kawasan Joglo atau yang biasa disebut Palang Joglo.

Gibran bahkan telah meninjau lokasi bersama dengan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat berkunjung ke Solo, Minggu (28/2). Keduanya meninjau lokasi dan berbincang sekitar 30 menit di tempat yang sama. Sayangnya Menteri Perhubungan Budi Karya enggan memberikan tanggapan pada media terkait tinjauannya.

Hanya Gibran yang memberikan keterangan terkait rencana pembangunan rel layang ini. Menurutnya rel layang ini harus segera direalisasikan untuk mengatasi persoalan kemacetan di Palang Joglo yang sudah cukup parah.

Apalagi di lokasi ini dioperasikan Kereta Api (KA) rute Bandara Adi Soemarmo.

"Saya tadi menyampaikan dalam meeting, kalau tidak segera diselesaikan, persoalan Palang Joglo akan semakin menumpuk," katanya.

Sehingga menurutnya solusi yang paling pas untuk mengatasi persoalan macet di Palang Joglo yakni dengan rel layang. Sebab rel layang ini minim dengan pembebasan lahan.

"Makanya dipilih elevated rel, semuanya sudah ok, ada kendala tapi sudah diselesaikan semua," katanya.

Dalam waktu dekat Gibran juga akan mengundang PT KAI dan Kementerian Perhubungan untuk membahas terkait proyek ini. Pembahasan dilakukan untuk membicarakan tentang detail dan teknisnya.

"Rencananya pekan depan, Rabu kita paparan dengan KAI, Kamisnya paparan dengan Kemenhub," katanya.

Selain itu,  berencana membangun Sport Station dan Convention Hall di lantai dua Terminal Tipe A Tirtonadi Solo. Padahal sebelumnya di lokasi yang sama rencananya dibangun mall dan hotel.

"Nggak, nggak ada mall dan hotel," ucap Gibran saat mendampingi Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meninjau lokasi, Minggu (28/2).

Gibran memaparkan perkembangan proyek pembangunan lantai dua Terminal Tipe A Tirtonadi Solo pada Budi Karya. Menurutnya di lokasi ini lebih dibutuhkan sport station dan convention hall. 

Sebab Solo sudah memiliki jumlah hotel yang cukup banyak. "Di Solo saja sudah ada 6.500 kamar, ditambah lagi Karanganyar, sudah sampai 8.500 kamar (hotel)," katanya.

Gedung olahraga yang dibangun akan menampung berbagai jenis olahraga, diantaranya futsal, basket, voli dan beberapa olahraga lainnya. Sedangkan convention hall yang akan dibangun, berkapasitas hingga 4.500 orang.

Convention hall ini bertujuan untuk menggenjot meeting, incentive, convention and exhibition (MICE) di kota Solo.

"Tadi saya sudah paparkan ke Pak Menteri, kita akan genjot untuk MICE," kata Gibran.