Menkes: Jumlah Vaksin COVID-19 Masih Belum Cukup untuk Seluruh WNI
ERA.id - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan, jumlah dosis vaksin COVID-19 yang dimiliki pemerintah dalam enam bulan ini masih belum cukup bagi seluruh sasaran vaksinasi. Menurutnya, Indonesia baru mengantongi 90 juta dosis vaksin untuk memenuhi target 181,5 juta orang. Adapun 90 juta dosis vaksin COVID-19 tersebut, kata Budi, setara untuk 45 juta rakyat Indonesia yang menjadi sasaran vaksinasi.
"Enam bulan pertama, kita hanya bisa memperoleh vaksin sebesar 90 juta dari kebutuhan sekitar 363 juta untuk seluruh 181 juta rakyat Indonesia. Jadi kebayang, 45 juta rakyat atau 90 juta dosis suntikan itu disuntikan di enam bulan pertama," ungkap Budi dalam diskusi yang disiarkan Youtube Kemkominfo TV, Kamis (4/3/2021).
Adapun untuk semester kedua atau enam bulan berikutnya, Budi menargetkan menyelesaikan sisa sasaran vaksinasi. Jumlah sisa sasaran vaksinasi sekitar 140 juta penduduk atau setara dengan 270 juta hingga 287 juta dosis vaksin COVID-19. Sebagai catatan, satu orang akan mendapatkan dua kali suntikan vaksin.
"Nanti di semester kedua, begitu jumlah vaksinnya penuh datang, kita bisa suntikan mungkin 140 jutan dalam target enam bulan, atau 270 atau 282 juta dosis (vaksin COVID-19) suntikan dilakukan di lakukan di enam bulan kedua," papar Budi.
Menurut Budi, kendala tersebut disebabkan karena keterbatasan jumlah vaksin yang tidak sebanding dengan kebutuhan untuk semua negara di dunia. Meski demikian, Indonesia termasuk negara yang beruntung karena sudah memulai program vaksinasi.
"Tantangan paling besar itu satu, jumlah vaksinnya. Ini rebutan di seluruh dunia. Kita even dibandingkan negara Asean dan beberapa negara maju sudah bisa mulai (program vaksinasi)," kata Budi.
Meskipun mengalami kendala, Budi akan mengusahakan program vaksinasi COVID-19 bisa diselesaikan dalam waktu satu tahun seperti yang ditargetkan oleh Presiden Joko Widodo. Oleh karenanya, dia mengajak seluruh komponen masyarakat untuk membantu pemerintah menyukseskan program vaksinasi.
"Vaksin ini kan kita usahakan selesai dalam waktu satu tahun seperti permintaan bapak Presiden. Itu tantangannya tinggi sekali. Dan kita nggak bisa lakukan sendiri, kita lakukan ini bersama-sama dengan semua komponen bangsa," katanya.
Seperti diketahui, pemerintah menargetkan 181,5 juta penduduk untuk mendapatkan vaksin COVID-19 yang akan diselesaikan dalam jangka waktu 12 bulan atau satu tahun.
Saat ini, pemerintah sudah mulai menjalankan program vaksinasi tahap pertama untuk tenaga kesehatan dan petugas medis. Serta tahap kedua yang menyasar kepada petugas pelayanan publik seperti pedagang pasar, ASN, TNI/Polri, guru dan tenaga pendidik, petugas transportasi publik, serta kelompok masyarakat lanjut usia (lansia).