Jokowi Minta Benci Produk Asing, Roy Suryo: Siap Ganti Mercedes S-Class ke Esemka?

ERA.id - Pernyataan Presiden Jokowi yang meminta masyarakat agar membenci produk-produk luar negeri dan mulai mencintai produk dalam negeri disoroti sejumlah pihak. Salah satunya oleh pakar telematika, Roy Suryo.

Menurut Roy, mencintai produk dalam negeri tidak harus dengan membenci produk luar negeri. Ia pun lantas menyindir mobil dinas Presiden Jokowi yang notabene memakai produk luar negeri.

"Ini siapa lagi (Oknum Penjilat / BuzzerRp ?) yg kasih masukan sesat thdp Presiden? Mencintai produk Dalam Negeri itu tidak harus dgn membenci Produk Luar Negeri," kata Roy di akun Twitternya, Kamis (4/3/2021).

"Itupun harus dimulai dari dirinya sendiri, Sudah siapkah ganti Mobil dinas dari Mercedes S-Class ke Esemka?" tambah dia.

Mobil dinas Presiden Jokowi saat ini adalah Mercedes-Benz S600 Guard (V222) yang diproduksi di Jerman. S600 Guard diketahui telah disesuaikan agar tahan serangan peluru, bom, dan granat. 

Mobil khusus ini juga dilengkapi perlengkapan keselamatan, alat komunikasi, dan perlengkapan canggih lain.

Roy lantas menyinggung Jokowi yang lebih memilih menggunakan helikopter saat bertolak menuju Kabupaten Serang, Banten, untuk meresmikan Bendungan Sindang Heula dan kampus baru Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

"Lho, kok masih pakai Twitter pak? Katanya kita "disuruh benci" sama Produk2 Luar Negeri? Juga td naik Helikopter apa Produk ASLI PTDI ?" kata Roy.

"Kenapa tdk naik Esemka (yg "katanya" Produk Nasional ?) utk pergi ke Banten ? Kita Tut Wuri Handayani saja, Presiden (harusnya) Sung Tuladha," tambah Roy.

Untuk diketahui, pernyataan Jokowi soal mencintai produk lokal itu disampaikan saat membuka Rapat Kerja Nasional Kementerian Perdagangan Tahun 2021 yang disiarkan di YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (4/3/2021).

"Ajakan-ajakan untuk cinta produk-produk kita sendiri, produk-produk Indonesia harus terus digaungkan. Produk-produk dalam negeri gaungkan. Gaungkan juga benci produk-produk dari luar negeri. Bukan hanya cinta, tapi juga benci. Cinta barang kita, benci produk dari luar negeri," tegas Jokowi dalam pidatonya.

Jokowi mengatakan, dengan jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 270 juta penduduk, seharusnya bisa menghidupkan pasar dalam negeri. Oleh karenanya, menggaungkan rasa cinta produk lokal dinilai bisa meningkatkan konsumsi masyarakat terhadap produksi buatan dalam negeri.