Kematian dan Alasan jadi Vegetarian

Jakarta, era.id - Kita semua tahu nikmatnya makan nasi padang. Semua sepakat, rasa enak yang timbul dari kolaborasi daging kambing dan sambal kecap yang pecah di lidah. Terus kalau anak muda punya ungkapan "cholesterol is not a sin," itu juga oke.

Tapi, boleh juga nih kalau kita kesampingkan sedikit ego kita punya lidah. Sebab sebuah penelitian menguatkan dugaan kuat kita selama ini bahwa kolesterol adalah sumber dari segala penyakit degeneratif.

Penyakit degeneratif adalah penyakit yang biasanya jadi penyebab kerusakan dan kehancuran jaringan serta organ tubuh. Misalnya jantung, hipertensi, gagal ginjal, asam lambung, atau strok dan banyak penyakit-penyakit penyebab kematian yang lain.

Penelitian American Journal of Clinical Nutrition di tahun 2003 misalnya, yang membuktikan kebiasaan memakan makanan berkolesterol dan lemak jenuh tinggi dari sumber pangan hewani adalah penyebab utama timbulnya penyakit degeneratif.

Berdasar penelitian tersebut, jurnal merekomendasikan untuk menerapkan pola makan berbasis nabati sebagai salah satu alternatif untuk mencegah dan menyembuhkan penyakit degeneratif. 

Pakar kesehatan yang juga Sekretaris Jenderal (Sekjen) Indonesia Vegetarian Society (IVS), Susianto Tseng mengungkap hasil penelitian lain yang dilakukan Singh (2003). Penelitian itu membuktikan bahwa diet berbasis nabati terbukti dapat mengurangi gejala dan risiko penyakit arthritis, hiperkolesterolemia, hingga mengatasi obesitas, bahkan memperpanjang harapan hidup.

Baca Juga : Momillenials Tempatnya Para Moms Era 

Mengutip data riset lain, yakni American Medical Association (AMA), Susianto menuturkan bahwa 90 hingga 97 persen penyakit jantung dapat dihindari dengan diet vegetarian. Bahkan, saktinya lagi, enggak makan daging bisa membantu kita menjauh dari kanker.

"Sementara itu, 40-60 persen penyakit kanker dapat dihindari dengan tidak makan daging menurut American Cancer Society (ACS)," kata Susianto.

Ajakan jadi vegetarian

Berdasar fakta-fakta di atas, Susianto mengajak masyarakat untuk bergabung sebagai vegetarian. Masyarakat perkotaan, kata Susianto sangat cocok dengan gaya hidup vegetarian.

"Upaya ini dapat dilakukan melalui program KIE (komunikasi, informasi, edukasi) untuk mencegah dan menanggulangi penyakit degeneratif yang sudah menjadi masalah kesehatan masyarakat Indonesia," katanya.

Selain mengurangi risiko penyakit degeneratif, gaya hidup vegetarian juga cocok untuk mengimbangi daya beli masyarakat kota. Jelas, belanja sayur dan buah lebih ringan secara ekonomi ketimbang makan daging.

Di dunia, jumlah pengidap penyakit degeneratif terus meningkat. Dan cocok dengan perkataan Susianto, bahwa pertumbuhan penyakit degeneratif banyak terjadi di negara-negara maju dan berkembang.

Jadi, mau pilih cara yang mana buat menikmati hidup? Kembali lagi ke kamu, ya!

Tag: anti kolesterol kolesterol club kesehatan