Amien Rais Duga Jokowi Berencana Jadi Presiden Tiga Periode

ERA.id - Mantan Ketua MPR RI Amien Rais menduga Presiden Joko Widodo memiliki keinginan untuk menjabat sebagai kepala negara selama tiga periode. Menurutnya, saat ini sudah ada sinyal yang mengarah agar masa jabatan presiden diperpanjang menjadi tiga tahun.

Amien mengatakan, sudah ada skenario yang disusun rezim Jokowi supaya bisa menguasai seluruh lembaga tinggi negara demi memuluskan rencana presiden tiga periode.

"Yang lebih penting lagi, yang paling, bahwa ada usaha yang betul-betul luar biasa, skenario dan back up politik serta keuangannya itu. Supaya nanti presiden kita Pak Jokowi itu, bisa mencengkram semua lembaga tinggi negara, terutama DPR, MPR dan DPD," ujar Amien seperti dikutip dari kanal YouTube Amien Rais Official pada Senin (15/3/2021).

Selain lembaga legislatif, Amien juga menduga rezim Jokowi bakal menguasai TNI dan Polri agar kembali bisa berpolitik sesuai dengan selera rezim saat ini. Hal tersebut, menurutnya sangat berbahaya.

Setelah dapat menguasai lembaga negara, Amien menduga Jokowi bakal meminta MPR RI untuk menggelar sidang istimewa untuk melakukan perubahan pada sejumlah pasal. Salah satunya mengenai pasal masa jabatan presiden dan wakil presiden agar bisa dipilih tiga kali.

"Jadi mereka akan mengambil langkah pertama, meminta sidang istimewa MPR yang mungkin katanya satu dua pasal perlu diperbaiki, yang mana saya juga tidak tahu. Tapi kemudian akan ditawarkan pasal baru yang kemudian memberikan hak bahwa presiden itu bisa dipilih tiga kali," kata Amien.

"Kalau ini betul-betul keinginan mereka, maka saya kira kita sudah bisa segera mengatakan innalillahi wa inna ilaihi rajiun," imbuhnya.

Amien menegaskan, apabila hal tersebut dibiarkan, maka demokrasi di Indonesia akan hancur dan berdampak pada kehancuran negara. Oleh karena itu, pendiri Partai Ummat ini meminta agar lembaga tinggi negara tidak membiarkan kejadian semacam itu terjadi. Meski begitu, Amien mengaku pernyataannya masih sebatas dugaan yang bisa saja keliru.

"Saya minta para anggota DPR, MPR, DPD dan lembaga-lembaga tinggi negara yang lain, akankah kita biarka plotting rezim sekarang ini akan memaksa masuknya pasal supaya bisa dipilih ketiga kalinya itu? Sekarang ini kita semua sudah pada tahapan it's now or never, tomorrow will be too late," tegasnya.

"Ini dugaan saya bisa keliru, kalau keliru saya minta maaf," pungkasnya.