Pertemuan Prabowo-Airlangga, Antara 'Duet' Pilpres 2024 atau 'Pelumas' Jokowi 3 Periode
ERA.id - Ketua umum partai Golkar Airlangga Hartarto menyambangi kediaman ketua umum partai Gerindra Prabowo Subianto di Hambalang, Bogor, pada Sabtu (13/3/21). Airlangga didampingi Menteri Pemuda Dan Olahraga Zainuddin Amali dan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita serta Sekjen Partai Golkar Lodewijk F Paulus.
Pertemuan disambut meriah tim drum band Partai Gerindra yang membawakan lagu Mars Partai Golkar dan Gerindra. Lalu ditutup dengan menyaksikan kuda-kuda yang sedang berlatih di kediaman Prabowo. Pertemuan tersebut akhirnya menyita banyak perhatian publik dan menimbulkan banyak pertanyaan terkait pembahasan apa yang sebenarnya sedang dirundingkan.
Menanggapi hal ini, Pengamat Politik Rocky Gerung menilai bahwa politik di Indonesia ini sangat tertutup. Sehingga menaruh keingintahuan pada suatu peristiwa yang sebenarnya biasa-biasa saja.
"Marching Band itu kan pertanda kalau sesuatu itu benar-benar dirayakan. Dan tentu pertemuan di Hambalang kemarin, menimbulkan berbagai tanda tanya,” ujar Rocky Gerung dikutip dari Youtube Rocky Gerung Official pada Senin (13/3).
Selanjutnya ia menilai Ketua umum partai Golkar Airlangga Hartarto ini merupakan faktor dalam menentukan kekuasaan di masa depan. Hal ini dikarenakan posisi strategisnya dalam kabinet dan kedudukan Partai Golkar yang mempunyai posisi sebagai 'pengatur'. Bagi Rocky saat ini pasti publik sedang menunggu klarifikasi terkait pertemuan yang disambut meriah oleh Marching Band itu.
"Jadi sangat mungkin bagi publik, dalam satu minggu ini menunggu apa efek dari marching band, kan nggak mungkin ada marching band tapi tidak dimaksudkan untuk menjamu politik event baru,” ujar Rocky.
Denny mengatakan bahwa ada dinamika baru, dari janji-janji yang dilontarkan oleh pemerintah. Terlihat mulai diadakannya peraturan secara sembunyi-sembunyi di dalam istana negara terkait masa jabatan pak Jokowi.
Baginya presiden Jokowi saat ini tengah hidup di dalam politik intrik, ia juga turut menyimpulkan bahwa pertemuan tersebut diadakan karena antara Airlangga dan Prabowo memilki kepentingan yang sama untuk melakukan agenda duet.
"Terlihat bahwa Airlangga dan Prabowo punya agenda duet sebetulnya, untuk menentukan siapa yang akan damping persaingan politik di 2024 bila tiga periode itu dimungkinkan," ujarnya
"Jadi publik melihat ini sebagai tanda tanya besar, apakah dua menteri ini diutus oleh presiden sebagai pelumas upaya tiga periode, atau sebaliknya keduanya punya inisiatif sendiri untuk menghasilkan pelumas sendiri," tandasnya.