Israel Selidiki Facebook Terkait Kebocoran Data Pribadi

Your browser doesn’t support HTML5 audio
Jerusalem, era.id - Israel, lewat Kementerian Kehakimannya, melakukan penyelidikan terhadap Facebook terkait dugaan pelanggaraan kerahasiaan data pribadi milik penggunanya. Penyelidikan ini akan difokuskan pada rakyat Israel yang menjadi korban.

Penyelidikan dilakukan setelah berbagai laporan muncul bahwa perusahaan konsultan Inggris, Cambridge Analytica, mendapatkan data tidak benar dari para pengguna Facebook.

"Apakah data pribadi rakyat Israel telah secara ilegal digunakan, yang merupakan pelanggaran terhadap kerahasiaan pribadi dan aturan-aturan seperti yang ditetapkan Undang-undang tentang Kerahasiaan Pribadi Israel", kata kementerian itu dalam pernyataannya dilansir dari Antara, Jumat (23/3/2018).

Menurut peraturan hukum Israel, kata kementerian itu, data pribadi hanya bisa digunakan untuk tujuan tertentu dan sepengetahuan orang yang bersangkutan.

Selain Israel, Facebook juga mendapatkan pengawasan ketat dari pemerintah negara-negara di kawasan Eropa dan Amerika Serikat.

Pengawasan ketat ini dilakukan setelah muncul tuduhan oleh seorang pembocor rahasia bahwa Cambridge Analytica telah secara tidak benar mendapatkan informasi para pengguna untuk membuat gambaran soal para pemilih Amerika, yang kemudian digunakan untuk membantu Donald Trump terpilih sebagai Presiden Amerika Serikat pada 2016.

Baca Juga : Kebocoran Data dan Facebook yang Ditinggalkan

Bos Facebook Mark Zuckerberg pun berjanji akan mengambil langkah tegas untuk mencegah informasi para penggunanya diakses orang lain.

Untuk masalah ini, baik Facebook maupun Cambridge Analytica menyalahkan ilmuwan yang memberikan data itu, Aleksandr Kogan. Kogan disebut mengumpulkan data-data dengan menyebarkan jajak pendapat melalui aplikasi di Facebook. Namun, Kogan mengatakan dia adalah korban kambing hitam dari peristiwa ini.

Tag: facebook