Denny Siregar Prediksi Ganjar Pranowo dan Sandiaga Uno 'Dijagokan' Dalam Pilpres 2024
ERA.id - Pemilihan Umum Presiden Indonesia 2024 akan berlansung sekitar tiga tahun lagi, tetapi partai-partai sudah mulai memanaskan mesin untuk pertarungan tersebut. Pasalnyna, Jokowi dipastikan pensiun pada 2024, maka peluang para calon menjadi lebih seimbang.
Menanggapi hal tersebut, pegiat media sosial Denny Siregar memprediksi kandidat terkuat dalam pertarungan capres 2024 nanti. Diantaranya Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno.
"Tapi yang saya lihat yang akan paling tetap bertahan, di posisi para tokoh yang akan menjadi capres di 2024 adalah Ganjar Pranowo dan Sandiaga Uno," kata Denny Siregar dikutip dari tayangan YouTube @CokroTV pada Senin (22/3).
Selanjutnya Denny menyampaikan, walaupun jika kita melihat dari sisi survei sampai saat ini, Ketua Umum partai Gerindra, Prabowo Subianto menduduki peringkat survei paling atas.
"Jika kita melihat survei sampai saat ini, itu ada nama Prabowo Subianto paling atas, saya sendiri masih belum paham ya kenapa ada nama Prabowo pada survei paling atas. Kelihatannya sih ini efek dari Jokowi-Prabowo selama dua kali pertarungan," kata Denny Siregar dikutip dari tayangan YouTube @CokroTV pada Senin (22/3).
"Yang harus kita pahami bahwa pak Prabowo ini pada tahun 2024 sudah menginjak usia 72 tahun, sedangkan nanti pemilih kita ini 60 persen adalah Gen Z, yaitu orang-orang yang sudah pasti tak kenal Prabowo, yang sibuk bermain internet, daripada mengetahui isu politik," lanjutnya
"Untuk urutan kedua ini saya lihat ada Ganjar Pranowo yaitu Gubernur Jawa Tengah, bisa lah ya secara usia juga, tetapi pertanyaannya, apa yang sudah dilakukan oleh Ganjar Pranowo sehingga ia muncul di urutan kedua sampai saat ini?" tambahnya.
Lebih lanjut Denny menjelaskan bahwa tokoh yang mendapatkan hasil polling tinggi, seperti Ganjar Pranowo memungkinkan juga tidak dapat tiket-tiket capres dari partai-partai.
"Jangan dipikir ketika tokoh itu punya polling paling tinggi, akan otomatis disukai oleh partai, itu salah besar, bisa jadi malah akan dianggap sebagai musuh partai," katanya.