Banjir Bandang Paksa Warga Sydney Mengungsi, Dampak Terburuk Sejak 1961

ERA.id - Otoritas Australia berencana mengevakuasi ribuan orang dari pinggiran kota yang terkena banjir di barat Sydney, Senin, (22/3/2021). Bencana banjir ini disebut-sebut menjadi yang terburuk dalam 60 tahun terakhir.

Melansir dari ANTARA, hujan turun tanpa henti selama tiga hari terakhir sehingga sungai meluap di negara bagian New South Wales (NSW), menyebabkan kerusakan yang meluas dan memicu seruan evakuasi massal.

"Banjir kemungkinan akan lebih tinggi daripada banjir sejak November 1961," kata layanan darurat NSW dalam akun Twitter Minggu malam. Pihak berwenang memperkirakan cuaca ekstrem akan berlanjut hingga Rabu.

Arus banjir dikabarkan mengalir deras dan merusak rumah-rumah, menyapu kendaraan dan hewan ternak. Jalan, jembatan, rumah dan peternakan dilaporkan terendam.

Hampir 2.000 orang telah dievakuasi dari daerah dataran rendah, kata layanan darurat NSW, dilansir dari ANTARA.

Sebagian besar pantai timur negara itu akan dilanda hujan lebat mulai Senin karena kombinasi dataran rendah tropis di utara Australia Barat dan di lepas pantai NSW, kata biro cuaca.

"Kedua faktor kelembaban ini bergabung dan akan menciptakan hujan dan badai multi-negara mulai Senin," kata Biro Meteorologi dalam sebuah pernyataan.

Peringatan banjir parah telah dikeluarkan untuk sebagian besar NSW serta negara tetangga Queensland.

"Ini adalah badai dan banjir yang sangat, sangat serius dan sangat parah, dan ini juga merupakan sistem cuaca yang sangat kompleks... Jadi, ini adalah masa-masa yang sulit," kata Perdana Menteri Scott Morrison kepada stasiun radio 2GB, Senin.

Sydney pada hari Minggu mencatat hari terbasah dalam setahun dengan curah hujan hampir 111 mm (4,4 inci), sementara beberapa daerah di pantai utara NSW menerima hampir 900 mm hujan dalam enam hari terakhir, lebih dari tiga kali rata-rata bulan Maret, menurut data pemerintah.