Teknisi Biologi Ini Bikin Daging Wagyu di Laboratorium, Saingi Kelezatan Daging Asli
ERA.id - Pekan lalu, sekelompok karyawan dan tamu undangan berjumlah 20 orang dijamu makan malam di sebuah gedung di San Francisco Bay, Amerika Serikat. Menu malam itu, seperti dilaporkan Tech Crunch, terdiri dari sosis daging rusa, steak Wagyu, dan burger daging domba - namun seluruh daging tersebut tidak dipotong tapi 'ditumbuhkan' di atas cawan petri laboratorium.
Makan malam tersebut sebenarnya ajang perkenalan perusahaan rintisan Orbillion Bio, yang punya ambisi mengusung produk daging eksperimen laboratorium ke kelas high-end.
Alih-alih fokus pada daging 'mainstream' seperti daging babi, ayam, atau sapi, Orbillion menyatakan fokus pada daging eksklusif seperti daging rusa, domba hingga sapi Wagyu. Semuanya itu lewat teknologi kultur jaringan canggih.
"Orbillion menggunakan proses penciptaan ribuan sampel jaringan sel yang secara terus-menerus menemukan kombinasi terbaik dari jaringan sel dan media yang digunakan," kata Holly Jacobus, dari firma investasi Joyance Partners, yang turut mendanai Orbillion.
Orbillion menempatkan galur sel hewan-hewan di atas ke sebuah sistem bioreaktor kecil, sebut Tech Crunch. Perusahaan itu menjalankan proses penapisan yang ketat, lalu memadukannya dengan sistem perangkat lunak kecerdasan buatan (AI) untuk membangun basis data kombinasi jaringan sel dan media.
"Kunci dari pengembangan daging eksperimen laboratorium adalah menemukan kultur sel terbaik, lewat proses yang seefisien mungkin," kata Jacobus dalam sebuah pernyataan.
Ciptakan Daging Lewat Cawan Petri
Orbillion sendiri didirikan oleh sejumlah teknisi yang ahli di bidangnya. Patricia Bubner adalah mantan ilmuwan di perusahaan farmasi Jerman, Boehringer Ingelheim. Selain itu ada Gabriel Levesque-Tremblay, mantan direktur the American Institute of Chemical Engineers, serta Samet Yildirim, yang juga mantan staf eksekutif di Boehringer.
Pemilihan Orbillion atas produk daging eksklusif, dengan tekstur rasa yang unik, bukan tanpa alasan. Kepada Tech Crunch, Bubner mengatakan bahwa penciptaan 'daging laboratorium' dengan teknologi pangan baru ini bakal lebih efisien bila menciptakan daging 'mahal' daripada dengan komoditas konvensional seperti daging ayam atau sapi.
Lagipula, menurut Bubner, tujuan utama mereka tidak sekadar mencari opsi pengganti daging sapi. Tapi menciptakan daging sapi paling enak yang pernah ada. Ia menyebut produk pertama yang akan mereka rilis adalah produk daging Wagyu, dijadwalkan akan dirilis pada 2023.
"Bentuknya lebih berupa produk daging ukuran kecil. Lebih seperti sashimi Wagyu."
Ke depannya, kata Bubner, kerja yang mereka lakukan pasti akan melibatkan para petani dan peternak terkait pengurusan lisensi daging buatan itu. Kelak, para pemilik hewan ternak yang digunakan untuk menciptakan galur sel bisa menikmati hasil dari penjualan produk semacam ini.