Kenang Masa Kecil, Plt Gubernur Sulsel Bahas Penjual Garam Keliling, Begini Katanya

ERA.id - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan mendorong optimalisasi peningkatan pendapatan petani garam di Kabupaten Jeneponto, sebagai salah satu daerah potensial penghasil bahan kebutuhan rumah tangga itu. 

"Garam di Jeneponto adalah salah satu produksi lokal dari Sulawesi Selatan yang perlu kita kembangkan. Ini juga sebagai bentuk dukungan kepada usaha lokal. Mariki nganre ce'la (ayo konsumsi garam) Jeneponto," kata Plt Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman di Makassar, Rabu (24/3/2021) kemarin.

Jeneponto merupakan salah satu daerah otonom di Sulawesi Selatan (Sulsel) yang terkenal sebagai salah satu sentra petani garam tradisional di Indonesia. 

Oleh karena itu, Andi Sudirman mengajak masyarakat di Sulsel untuk mengoptimalkan penggunaan bumbu dapur produksi petani Jeneponto. "Saya mengajak kita untuk mengoptimalkan penggunaan garam Jeneponto. Garam Jeneponto kearifan lokal untuk dicintai," ujarnya.

Pria yang akrab disapa Andalan ini pun bernostalgia dengan penjual garam yang biasa berjualan keliling. "Eeeee ce'la (garam). Gaung suara teriakan penjual garam yang biasa lewat di depan rumah di masa kecil dulu, menjadi satu hal yang dirindukan," katanya.

Menurut data Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) tahun 2015, Jeneponto menduduki peringkat 14 sebagai daerah produsen garam terbesar di nusantara. 

Pembuatan garam di Jeneponto terpusat pada empat kecamatan yaitu, Kecamatan Bangkala, Bangkala Barat, Arungkeke, dan Tamalatea. Apalagi, proses produksi garam di Jeneponto masih terbilang tradisional, dengan hanya mengandalkan bantuan sinar matahari.

Andi Sudirman berharap seluruh Pemerintah Kabupaten/Kota di Sulsel mendukung penggunaan garam olahan Jeneponto. "Biarkan garam-garam Jeneponto masuk ke dapur-dapur rumah kita, restoran serta UMKM," ujarnya.