Cerita di Balik Kesuksesan God Bless [Part 2]
This browser does not support the video element.
Itu dikatakan Ian menceritakan tentang God Bless, band rock yang sudah berusia 45 tahun ini. Perjalanan karier band rock God Bless begitu panjang dan berliku. Ada banyak kisah yang menaungi setiap langkah kaki para personelnya. Dari mulai gonta-ganti personel, susahnya masuk label rekaman, hingga vakum, bangkit lagi dan bertahan hingga sekarang.
Jejak rekam band ini mulai tergurat ketika dua band Belanda; The Road dan Clover Leaf saling bertukar gitaris. Peristiwa inilah yang menjadi awal pertemuan gitaris Ludwig Lemans dengan vokalis Achmad Albar di awal tahun ‘70an silam. Keduanya kemudian hijrah ke Jakarta dan bertemu Donnie Fattah (bass), Fuad Hasan (drum) dan Yockie Surjoprayogo (kibord). Crazy Wheels, cikal bakal God Bless terbentuk pada 1973.
Sebelum merilis album pertama yang berlabel self-titled pada 1975, God Bless kerap mengalami bongkar pasang personel berkali-kali termasuk masuknya tiga bersaudara: Keenan, Oding dan Debbie Nasution. Uniknya, Ludwig Lemans sebagai salah satu founding father band ini, tidak terlibat di satu pun penggarapan album God Bless.
Hingga detik ini, God Bless telah merilis tujuh album penuh dan tiga album kompilasi. Di antaranya; God Bless (1975), Cermin (1982), Semut Hitam (1988), Raksasa (1989), Apa Kabar (1997), 36th (2009), dan Cermin 7 (2017) serta The Story of God Bless (1990), 18 Greatest Hits of God Bless (1992), dan The Greatest Slow Hits (1999).
Video yang kami tayangkan ini adalah bagian kedua. Sebelumnya, kami menyajikannya dengan tajuk Cerita di Balik Kesuksesan God Bless