Survei Membuktikan! Prabowo-Anies Capres Teratas versi SMRC

ERA.id - Lembaga survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) merilis survei terbaru mengani elektabilitas calon presiden. Hasilnya, nama Menteri Pertahanan yang juga Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto masih menduduki ranking tertinggi.

Berdasarkan survei SMRC dalam format terbuka, elektabilitas Prabowo mencapai 20 persen.

Disusul Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan 11,2 persen, Gubernur Jawa Tengah 8,8 persen, Menparekraf Sandiaga Uno 5 persen, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil 4,8 persen, Politikus PDIP Basuki Tjahaja Purnama 4,8 persen, Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) 3,5 persen, dan Tri Rismaharini 3,1 persen.

Sedangkan Dalam format tertutup 15 nama secara urutan elektabilitas tidak banyak berubah.

Pertama tetap Prabowo dengan angka 20,8 persen, kedua Anies 13,1 persen, Ganjar 12 persen, Sandiaga 7,4 persen, Ridwan Kamil 6,7 persen, AHY 5,2 persen, serta Mensos Tri Rismaharini 5,2 persen. Sisanya tidak mencapai angka 3 persen.

"Dengan jumlah calon 15 orang, Prabowo kembali tertinggi, tapi angka dukungannya tidak berubah secara berarti, tetap seperti hasil pertanyaan semi terbuka yang jumlah namanya puluhan. Hanya naik 0,8 persen tak signifikan. Artinya, Prabowo tak bisa menarik pemilih yang tadinya memilih nama nama lain yang dikeluarkan dari semi terbuka menjadi 15 nama tersebut," kata kata Direktur Eksekutif SMRC Sirojuddin Abbas dalam rilis survei secara virtual, Kamis (1/4/2021).

Menurut Abbas, kondisi pada Maret 2021 ini mirip dengan kondisi pada 2011 atau menjelang pilpres 2014, yakni belum ada calon yang mendominasi suara.

Pada Mei 2011, Megawati mendapat dukungan paling besar yaitu 20.3 persen, kemudian Prabowo 10.2 persen. Nama Jokowi saat itu belum muncul ke lima besar waktu, tapi pada Pilpres 2014 akhirnya Jokowi yang terpilih sebagai presiden.

"Kalau, pada Maret 2021 ini elektabilitas Prabowo 20 persen, agaknya berat baginya untuk menang dalam Pilpres 2024, bila ia maju," kata Abbas.

Survei dilakukan pada 28 Februari-8 Maret 2021 dengan melibatkan 1.064 responden yang dipilih secara random (acak) dan diwawancara secara tatap muka. Margin of error penelitian adalah 3,07 persen.