38 Burung Langka Kembali Teridentifikasi
Lembaga independen nonprofit berjaringan internasional yang bergerak di bidang perlindungan hutan dan satwa liar ini menyebut seluruh jenis burung langka yang berhasil diidentifikasi berada di area Hutan Afdeling Darmawulan, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.
Ketua ProFauna Indonesia, Rosek Nursahid menjelaskan, jenis burung langka yang berhasil diidentifikasi antara lain bubut alang-alang (centropos bengalensis), cekakak batu (lacedo pulchella), paok pancawarna (pitta guajana), jingjing batu (hemipus hirundinaceus), kadalan kembang (phaenicophaeus javanicus) dan serindit jawa (loriculus pusillus).
Di antara 38 burung itu, ProFauna menemukan keberadaan dua jenis elang langka, yakni Elang Bido (Spilornos Cheela) dan Elang Hitam (Ictinaetus Mmalayensis).
"Dan ada sebelas jenis burung yang ditemukan itu merupakan satwa dilindungi," kata Rosek, sebagaimana dikutip dari Antara, Selasa (27/3/2018).
Rosek mengaku gembira pada temuannya. Sebab, beberapa burung yang berhasil teridentifikasi adalah jenis yang betul-betul sudah sulit ditemukan, meski belum diketahui secara pasti, seberapa dekat mereka dengan kepunahan.
Sebut saja serindit jawa dan paok pancawarna. Menurut Rosek, kedua jenis burung itu terancam dari kepunahan. Tingginya permintaan pasar pada dua jenis burung berbulu indah itu membuat perburuan kian marak. Padahal, ketentuan perundangan telah mengatur dua jenis burung ini sebagai satwa liar yang dilindungi.
Rosek yang telah melakukan pengamatan satwa liar sejak 1994 menjelaskan, burung serindit merupakan bagian dari keluarga burung nuri kecil yang saat ini makin jarang ditemukan di alam liar.
"Ini adalah perjumpaan saya pertama kali di alam setelah terakhir kali menjumpainya sepuluh tahun yang lalu di daerah Malang Selatan," katanya.
Sementara itu, Juru Kampanye ProFauna, Erik Yanuar mengungkap, dalam waktu mendatang, ProFauna akan menggencarkan pendataan burung-burung di alam liar untuk memastikan jumlah populasi mereka.
"Kegiatan pendataan satwa liar di alam yang kami beri nama Wild Animals Watching (WAW) ini rutin diadakan setiap bulan oleh suporter ProFauna di berbagai daerah, dengan harapan akan memupuk rasa cinta satwa liar yang hidup di alam bebas dan bisa memberikan sumbangsih informasi bagi upaya pelestarian satwa liar itu," kata Erik.