Pertama di Indonesia, Tweet NFT Terjual Rp100 Juta
ERA.id - Bulan April 2021 akan dikenang sebagai hari bersejarah dunia Non- Fungible Token (NFT) Indonesia. NFT adalah dokumen digital dalam bentuk Blockchain Technology.
Pertama kali tweet di Indonesia yang diubah dalam bentuk NFT ditawar 7.000 USD, atau sekitar Rp100 juta rupiah. Tawaran itu diterima. Terjadilah transaksi pertama tweet di Indonesia, dalam bentuk NFT.
Itu adalah tweet milik Denny JA. Ia dikenal sebagai intelektual dan entrepreneur. “Jual beli dokumen digital Indonesia dalam bentuk blockchain technology telah dimulai,” katanya.
Karena dalam bentuk NFT, dokumen digital dapat dikomersialkan. Karena dengan NFT, aneka digital dapat dimiliki secara tunggal.
Lukisan digital tadinya tak punya nilai ekonomis karena bisa dikopi siapa saja. Tapi kini menjadi komersial karena melalui NFT, ia bisa dimonopoli oleh satu orang.
Denny terinspirasi dari sebuah berita. Yaitu tweet pertama yang di-NFT-kan, milik penemu Twiter, Jack Dorsey.
Pada bulan maret lalu, tahun 2021 ini, tweet pertama yang pernah ada, yang dibuat Jack Dorsey, laku di harga 2,9 USD. Itu setara 40 milyar rupiah.
“Saya pun akan mengubah tweet saya, untuk memulai dunia NFT di Indonesia,” jelasnya.
Denny memilih tweetnya yang dibuat tahun 2015, dalam bahasa Inggris. Ini tweet yang kuat public interestnya. Pesannya soal kampanye Indonesia Tanpa Diskriminasi.
Bunyi tweetnya: “Share our love by stopping discrimination, in Indonesia and in Indonesia the world. RT if you agree.”
Tweet ini di RT sebanyak 234 ribu kali.
Pertama kali Denny JA memposting tweet ini untuk dilelang dalam bentuk NFT, pada tanggal 31 Maret 2021. Lalu terjadilah lelang yang dapat dibaca di akun twitter DennyJA_World.
Tiga orang terlibat dalam lelang. Akhirnya, akun dengan nama BosNFT, menawar 7.000 dolar, tanggal 8 April 2021. Tawaran ini yang diapproved Denny JA.
Dari profilenya, BosNFT ini berdiam di Semarang. Ia membuka akun sejak tahun mei 2013. Ia banyak sekali memposting berita soal NFT.
Walau Denny menerima 7000 dolar, tapi ia terkena pemotongan fee payment gateway. Sehingga totalnya, Denny hanya menerima 6.545 dolar (sekitar Rp95 juta).
Dana hasil penjualan tweetnya akan ia donasikan kepada komunitas untuk menghidupkan NFT di Indonesia.
Denny meyakini dunia NFT itu harapan baru. Ia berpeluang membuat semarak dunia seni digital di Indonesia.