Pria Ini Jadi Miliarder Usai Memelihara Tanaman Porang, Kenali Manfaatnya dan Cara Penanaman
ERA.id - Tanaman porang saat ini sedang naik daun karena dinilai memiliki potensi ekonomi tinggi. Mulai dilirik para petani, tanaman porang menjadi komoditas baru untuk para investor. Tanaman porang rupanya bisa mendatangkan omzet sampai miliaran rupiah.
Hal ini dialami oleh Paidi. Ia menjadi juragan budidaya tanaman porang usai sebelumnya kerja serabutnya. Bahkan, Paidi pernah menjadi seorang pemulung.
"Kesuksesan Paidi menanam porang hingga menjadi seorang miliarder menarik minat banyak orang. Banyak yang berdatangan kepadanya untuk menimba ilmu membudidayakan porang," tulis @petaniporangindonesia.
Pria yang tinggal di Desa Kepel, Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun ini telah mengoleksi tanaman porang lebih dari seribu.
"Alhamdulillah saat ini petani binaan saya sudah ada lebih dari seribu. Yang ikut mengembangkan tanaman porang saya," kata Paidi yang dikutip dari akun Instagram @petaniporangindonesia.
Tanaman Porang semakin jadi primadona petani di Indonesia. Padahal, dulu tanaman ini hanya dianggap sebagai tanaman liar di pekarangan rumah. Selain memiliki nilai jual tinggi, tanaman porang juga memiliki segudang manfaat.
Dilansir dari berbagai sumber, manfaat tersembunyi tanaman porang adalah menjadi komoditas ekspor, membuat isolator listrik, bahan baku barang industri, membantu menjernihkan air, hingga mengentalkan es krim.
Manfaat untuk kesehatan tubuh antara lain, merawat kesehatan kulit, mencegah penyakit jantung, menurunkan resiko kanker usus, membantu menurunkan berat badan, mengatasi peradangan, hingga mencegah penyakit diabetes.
Cara menanam tanaman porang juga terbilang mudah, yang pertama adalah masukkan bibit porang ke dalam lubang tanam. Lalu, kedua berikan pupuk dasar sebelum umbi porang ditanam.
Berikutnya, yang ketiga letakkan bakal tunas porang harus menghadap atas. Jarak tanam antara satu bibit dan bibit lain adalah 1 x 1 meter. Terakhir, keempat adalah tutup kembali lubang tanam yang berisi bibit porang dengan tanah setebal kurang lebih 3 cm.