Dianggap Hiperbola, Radot Valent Beberkan Alasannya Mengapa Cari Sensasi di Piala Menpora
ERA.id - Komentator sepak bola Indonesia, Radot Valentino Simanjuntak yang akrab disapa Bung Jebret, dibincangkan di media sosial. Alasannya, kontennya sat menjadi komentator bola di televisi, dianggap terlalu berlebihan dan tidak edukatif.
Hal itu dimulai dari unggahan Bali United di Twitter. Tidak jelas siapa yang disindir Bali United, namun yang pasti, Bung Jebret merasa tersindir karenanya. "@indosiar rikues besok jangan terlalu banyak hiperbola," tulis Bali United dengan emoticon tangan oke.
Cuitan itu diunggah pada Minggu (11/4/2021) malam, sebelum Bali United bentrok dengan PSS Sleman dalam perhelatan Piala Menpora 2021, kemudian disisihkan oleh tim yang dijuluki Super Elang Jawa tersebut.
Dari cuitan Bali United itu, asumsi warganet langsung mengarah ke Bung Jebret. Entah bagaimana maksudnya. Kadung dibincangkan dan heboh, Radot Valent kemudian membalas cuitan Bali United dengan meminta agar klub asal Pulau Dewata tersebut tidak menghapus apa yang telah ditulis.
Sejauh ini banyak pro dan kontra di antara konten Bung Jebret saat menjadi komentator di televisi. Ada yang menerima dengan tangan terbuka dan mengabaikan suara miring, dan ada juga yang tidak suka kemudian melambungkan tagar #GerakanMuteMassal.
Gerakan itu sebagai gerakan melawan dominasi dan komentar Bung Jebret di televisi. "Mainkan jangan? #GerakanMuteMassal," tulis akun @Bali_Football yang menanggapi komentar @wandasyafii.
Sebelumnya, @wandasyafii memang menulis, "Padahal ngelawan Valent gampang, lo rekam aja lagi nontonin Indosiar tapi mute. 100 video aja dikompilasi, lempar ke medsos, tambahin hashtag, pasti viral. Sebulan kayak gitu, pasti diganti itu Valent. (Rio, Duren Tiga)."
Tapi di tengah polemik itu, Bung Jebret berkata logis tentang pilihannya menjadi komentator yang mengedapankan sensasi. Jika disuruh memilih menjadi komentator yang serius dengan ditunjang statistik, ia mengaku bisa melakukannya.
"Nah, saya kan juga memang host yang harus mencari sensasi supaya penonton semakin banyak. Penonton yang dimaksud oleh TV itu kan bukan hanya penonton bola, tetapi penonton di luar bola juga yang sekarang larinya ke 'Ikatan Cinta'. Tayangan bola ini (Piala Menpora) masih tiga kali lipat di bawah 'Ikatan Cinta'. Jadi, kita harus melakukan berbagai macam kreativitas kan," ujarnya dikutip dari Kumparan.