Jadwal Imsak Muhammadiyah Ternyata Berbeda dengan Pemerintah, Mundur 8 Menit, Ini Penjelasannya
ERA.id - PP Muhammadiyah memutuskan waktu awal Subuh mundur 8 menit dari versi waktu Subuh yang ditetapkan pemerintah. Perubahan waktu Subuh itu tak berpengaruh terhadap waktu berbuka puasa.
Contohnya jadwal imsak resmi 1 Ramadan 1442 H yang sudah dikeluarkan pemerintah melalui Kementerian Agama untuk wilayah Jakarta menunjukkan pukul 04.28 WIB.
Sementara itu, jadwal imsakiyah resmi versi Muhammadiyah di wilayah yang sama jatuh pada pukul 04.36 WIB atau mundur 8 menit.
Meski demikian, jadwal berbuka puasa versi pemerintah dan Muhammadiyah sama.
Jadwal berbuka puasa versi pemerintah pada 1 Ramadan di wilayah DKI Jakarta jatuh pada pukul 17.55 WIB. Sementara versi Muhamadiyah di wilayah yang sama pukul 17.55 WIB.
Untuk jadwal berbuka puasa versi pemerintah dan Muhammadiyah pada 2 Ramadan di wilayah DKI Jakarta juga sama-sama di pukul 17.55 WIB.
Sebelumnya, hasil dari Musyawarah Nasional Tarjih XXXI Muhammadiyah tentang kriteria awal waktu subuh sudah ditanfidzkan, artinya sudah menjadi keputusan resmi organisasi, dan warga Muhammadiyah diminta untuk mentaati dan mengindahkannya.
“Dari hasil Munas ini meminta kepada seluruh warga Muhammadiyah untuk bisa mentaati. Sehingga karenanya dimohon kepada masjid-masjid, mushola yang langsung di bawah pengelolaan Muhammadiyah untuk bisa menyesuaikan dengan waktu subuh yang telah ditetapkan oleh Majelis Tarjih ini,” ujar Sekretaris PP Muhammadiyah, Agung Danarto dalam keterangannya, Kamis (25/3) lalu.
Putusan ini menurut Agung, telah dikaji melalui tiga aspek, pertama adalah pendapat ulama falak atau astronomi sejak abad 4 sampai sekarang. “Itu kan mayoritas menetapkan derajatnya ada di 19, sebagian ada di 18. Dari 21 ulama falak menetapkan di situ itu.”
Kajian kedua terkait dengan penetapan waktu subuh dari berbagai negara. Pada kajian yang dilakukan oleh negara-negara ini, kata Agung, semakin banyak adanya perbedaan antara satu dengan yang lain.
Selain melakukan kajian terhadap negara lain, Muhammadiyah juga dengan mandiri melakukan kajian melalui lembaga astronomi milik kampusnya.