Objek Wisata KW di Indonesia
This browser does not support the video element.
Sebut saja seni instalasi karya Chris Burden di Los Angeles County Museum of Art, Urban Lights. Atau The Obliteration Room karya seniman serba bisa asal Jepang, Yayoi Kusama. Kedua karya itu dapat kamu temui di tempat wisata yang terletak di Jalan Rancabentang No 30, Ciumbuleuit, Bandung itu.
Baiklah, cukup. Kami enggak mau terlibat dengan penghakiman terhadap Rabbit Town. Selain ingin ber-husnudzan, kami percaya, enggak ada ide yang betul-betul orisinal di dunia ini.
Lagipula, selain Rabbit Town, ada beberapa objek wisata di Indonesia yang juga mirip-mirip dengan objek wisata lain yang terletak di berbagai belahan dunia.
1. Monumen Simpang Lima Gumul (Kediri) dan Monumen Arc De Triomphe (Paris)
Pada tahun 2003, Bupati Kediri saat itu, Sutrisno menggagas pembangunan Monumen Simpang Gumul. Dalam prosesnya, pembangunan monumen ini menghabiskan waktu sampai lima tahun dan biaya hingga Rp300 miliar.
Monumen yang ada di Kabupaten Kediri itu juga menyediakan gedung pertemuan, gedung serbaguna, terminal bus hingga bank daerah.
2. Jonggol Garden Tower (Bogor) dan Eiffel Tower (Paris)
Kalau kamu warga Bogor, coba deh sesekali sempatkan waktu buat mampir ke Jonggol Garden Tower. Di sana, kamu akan menemukan tiruan dari Menara Eiffel di Paris.
Jonggol Garden sendiri telah lama jadi tujuan wisata banyak masyarakat. Berbagai objek wisata yang ditawarkan begitu menarik bagi mata lensa.
3. Great Wall of Koto Gadang (Bukittinggi) dan Great Wall of China (Huaioru)
Enggak mungkin ada orang yang enggak tahu bagaimana mashyurnya Great Wall of China atau Tembok Besar China. Tembok tinggi besar sepanjang 21.19618 juta meter itu adalah ikon wisata dan sejarah terbesar di Negeri Tirai Bambu.
Sejak 1987, Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan PBB, UNESCO memasukkan Tembok Besar China sebagai salah satu warisan budaya dunia sekaligus mengangkatnya menjadi satu dari tujuh keajaiban dunia saat itu.
4. Kampung Warna Rio (Rio de Janeiro) dan Kampung Warna Jodipan (Malang)
Kampung warna-warni kini telah menjadi tren penataan kawasan kumuh. Di Indonesia, inisiasi kampung warna dilakukan oleh sekelompok mahasiswa Universitas Muhamaddiyah Malang. Dilansir dari Antara, kampung warna ini adalah sebuah konsep untuk penataan kampung dengan ide besarnya, yakni mewarnai rumah-rumah dan taman warga.
Dinni Anggraeni, penggagas kampung ini mengaku idenya terinspirasi dari kampung warna-warni yang ada di Rio de Janeiro, Brazil.
Kalau kamu mau lihat seperti apa bentuk objek-objek wisata KW yang kami bahas, monggo cek sajian video dari kami.