Yusril Ihza Mahendra Ajak Partai-Partai Islam Berkoalisi di 2024
ERA.id - Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra mengusulkan partai-partai Islam membentuk koalisi dan melebur menjadi satu kekuatan di Pemilu 2024 mendatang. Hal ini merespon pertemuan PPP dan PKS pada Rabu (14/4/2021).
"Partai-partai Islam bisa saja tampil dengan satu Partai Koalisi dalam Pemilu, katakanlah misalnya diberi nama Partai Koalisi Islam yang terdiri atas beberapa partai Islam peserta Pemilu," ujar Yusril melalui keterangan tertulis, Kamis (15/4/2021).
Meski demikian, Yusril mengakui tidak mudah menyatukan partai Islam. Sebabnya, seringkali partai terpeceah bukan karena masalah perbedaan ideologi, melainkan karena kepentingan politik praktis.
Oleh karena itu, untuk menyatukan partai-partai Islam bisa dilakukan melalui legitimasi undang-undang, misal melalui UU Parpol atau UU Pemilu.
"Gagasan besar penyatuan partai Islam memang tidak mudah. Untuk menyatukan partai-partai Islam dapat dimulai dengan pembentukan koalisi partai, yang harus mendapat legitimasi undang-undang, baik UU Parpol maupun UU Pemilu," kata Yusril.
Nantinya, kata Yusril, apabila koalisi partai Islam ini terbentuk pada Pemilu 2024, bisa saja menggunakan lambang partai yang merupakan gabungan masing-masing partai yang bergabung. Sementara untuk calon legislatif yang akan maju bisa dinegosiasikan.
"Mengenai daftar calon, partai-partai Islam yang bergabung ke dalam koalisi itu dapat menegosiasikan calon-calon yang akan tampil di daerah pemilihan tertentu. Karena kita menggunakan sistem suara terbanyak, maka nomor urut nampaknya tidak lagi memainkan peran penting dan menentukan," paparnya.
Lebih lanjut, Yusril menyebut pada Pemilu 2019 hanya ada tiga partai Islam yang ikut berlaga, yaitu PKS, PPP, dan PBB. Namun, hanya PKS dan PPP yang memiliki wakil di DPR RI. Karena itu, menurut Yusril, PKS dan PPP perlu mengambil langkah inisiatif membentuk koalisi partai Islam untuk Pemilu 2024. Meski begitu, Yusril luput menyebutkan PKB.
"Karena sekarang ini, hanya PKS dan PPP yang punya wakil di DPR RI, maka alangkah baiknya jika kedua partai Islam ini mengambil inisiatif untuk membentuk koalisi atau poros tengah partai-partai Islam itu. PBB akan ikut aktif dalam pertemuan-pertemuan lanjutan yang nanti akan diadakan," kata Yusril.
Sebelumnya, Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa bertandang ke kantor DPP PKS di Jakarta pada Rabu (14/4). Pertemuan tersebut membahas sejumlah hal, salah satunya kerja sama antar partai saat gelaran Pilkada. Serta membahas sejumlah Rancangan Undang-Undang (RUU) seperti RUU Larangan Minuman Beralkohol, RUU Penghapusan Kekerasan Seksual, hingga RUU tentang Perlindungan Ulama dan Tokoh Agama.
Selain itu, pertemuan dua partai Islam tersebut juga dikabarkan juga membicarakan kemungkinan berkoalisi di Pemilu 2024 mendatang.
"PKS prinsipnya partai yang visinya rahmatan lil alamin. Kami akan menyambut siapapun yang akan bergabung dengan kami dan kami akan menyatukan kerja sama besar dengan partai lain. Peluang membentuk koalisi sangat mungkin karena waktu masih panjang," ujar Sekretaris Jenderal PKS Aboe Bakar Alhabsy.