Resmi! Vaksinasi Gotong Royong Pakai Vaksin Buatan China Sinopharm dan Sputnik V dari Rusia

ERA.id - Program vaksinasi gotong royong akan segera digelar. Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan P. Roeslani menargetkan vaksinasi COVID-19 secara mandiri ini akan dimulai pada pertengahan Mei 2021.

Roslan mengatakan, untuk merek vaksin COVID-19 yang akan digunakan di program gotong royong adalah Sinopharm buatan China dan Sputnik V buatan Rusia.

"Vaksin yang akan digunakan adalah Sinopharm dan Sputnik. Sementara pelaksanaan vaksinasinya diharapkan akan dilakukan pada minggu ketiga Mei 2021," kata Roslan melalui keterangan tertulis yang dikutip pada Rabu (21/4/2021).

Roslan mengatakan, sejak pendaftaran vaksinasi gotong royong dibuka pada 28 Januari 2021 hingga 10 April 2021, tercatat sebanyak 17.387 Perusahaan telah mendaftar dengan 8,6 juta orang sasaran vaksinasi.

"Presiden (Joko Widodo) juga menyampaikan harapannya agar vaksinansi dapat segera dilakukan sehingga  meningkatkan kepercayaan bagi para pekerja dan rasa aman sehingga diharapkan produktivitas dapat kembali normal," kata Roslan.

Dihubungi terpisah, Corporate Secretary PT Bio Farma (Persero) Bambang Heriyanto menyebut pihaknya sedang mengupayakan pasokan vaksin COVID-19 untuk program vaksinasi gotong royong akan tiba di Indonesia sekitar akhir April atau awal Mei 2021. Kedatangan vaksin akan dilakukan secara bertahap.

"Sedang diupayakan. Kalau nggak bisa (akhir April), ya awal Mei," ujar Bambang kepada ERA.id, Rabu (21/4/2021).

Untuk tahap pertama, Bambang menyebut, Bio Farma akan mendatangkan vaksin COVID-19 merek Sinopharm yang merupakan produksi dari perusahan farmasi asal China. Targetnya, akan ada 500 ribu dosis vaskin yang akan dikirim.

"Dari Sinopharm, tentunya secara bertahap. Untuk tahap awal kedatangan, targetnya 500 ribu dosis," katanya.

Sebelumnya, Direktur Utama PT Bio Farma (Persero) Honesti Basyir mengatakan, pihaknya sedang melakukan proses negosiasi dengan tiga merek vaksin COVID-19 untuk program vaksinasi gotong royong, yaitu Sinopharm, Sputnik V dan CanSino.

Untuk vaksin COVID-19 Sinopharm dijadwalkan akan tiba di Indonesia pada pekan terakhir bulan April 2021 sebanyak 500 ribu dosis. Kemudian pada kuartal kedua 2021 atau periode April-Juli 2021, akan ada tambahan sebanyak 7 juta dosis.

"Kemudian dari Q3 sampai Q4 akan ada 7,5 juta dosis. Artinya dari Sinopharm ini kita akan mendapatkan suplai vaksin untuk kepentingan hasil gotong royong sebesar 15 juta dosis," kata Honesti.

Merek vaksin COVID-19 yang kedua adalah vaksin Sputnik V dari Rusia. Honesti mengatakan, untuk vaksin Sputnik V, pihaknya masih melakukan finalisasi dan proses registrasi izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA)   dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Honesti mengatakan, diperkirakan BPOM menerbitkan EUA sekitar akhir April atau awal Mei 2021.

"Dimulai perbulannya 5 juta dosis sampai ke Indonesia sampai nanti ke bulan Juli sehingga total yang akan mendapat suplai dari Sputnik ini sebesar 20 juta dosis," kata Honesti.

Kemudian, Bio Farma juga melakukan negosiasi dengan merek vaksin CanSino. Honesti menjelaskan, merek vaksin buatan China ini akan berberbeda dengan jenis vaksin lainnya karena hanya disuntikan satu dosisi kepada sasaran vaksinasi.

CanSino sudah berkomitmen untuk mengirimkan 3 juta dosis vaksin antara bulan Juli hingga September 2021.

"Kemudian akan ada 2 juta dosis lagi di Q4 2021 sehingga totalnya dari CanSino ini kita akan dapat sekitar 5 juta dosis," kata Honesti.