Nama KH Hasyim Asy'ari hingga Gus Dur Hilang dalam Kamus Sejarah Indonesia, 'Diganti'Amien Rais dan Abu Bakar Ba'asyir

ERA.id - Selain hilangnya nama KH Hasyim Asy'ari dari buku Kamus Sejarah Indonesia Jilid I, nama KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur juga ikut hilang di Kamus Sejarah Indonesia Jilid II.

Sosok Presiden Indonesia Ke-4 RI ini hanya terlihat fotonya pada sampul buku di jilid II seperti halnya KH Hasyim Asy’ari yang hanya muncul di sampul halaman jilid I.

Nama Gus Dur tidak dimasukkan ke jajaran tokoh yang ada. Nama Gus Dur hanya muncul sebagai pelengkap sejarah beberapa tokoh di antaranya tokoh Ali Alatas yang ditunjuk sebagai Penasehat Menteri Luar Negeri pada masa pemerintahan Gus Dur.

Selain itu nama Gus Dur digunakan untuk melengkapi sejarah tokoh Megawati Sukarnoputri dan Widjojo Nitisastro.

Selain itu, ternyata ada sosok Abu Bakar Ba’asyir yang termuat di halaman 11. Sosok mantan narapidana kasus terorisme yang menolak membuat pernyataan tertulis setia pada ideologi Pancasila justru muncul pada buku yang diterbitkan oleh Direktorat Sejarah Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ini.

Selain itu beberapa nama juga menjadi perbincangan masyarakat terkait kelayakannya masuk dalam buku sejarah ini. Di antaranya Amien Rais yang dimuat di halaman 26 buku ini.

Kamus sejarah ini sendiri terdiri dari dua jilid buku. Masing-masing jilid memuat informasi kesejarahan yang meliputi nama tokoh, peristiwa dan istilah yang disusun secara alfabetis.

Jilid I memuat daftar informasi kesejarahan pada kurun waktu 1900-1950, yakni pada masa pembentukan negara (nation formation).

Sementara Jilid II memuat daftar informasi kesejarahan pada kurun waktu 1951-1998, yakni pada masa pembangunan negara (nation building).

Ketua Umum NU Circle (Masyarakat Profesional Santri) R. Gatot Prio Utomo menilai buku ini nantinya akan membuat generasi muda kehilangan tokoh-tokoh nasional, yang berjuang hidup dan mati, untuk merebut kemerdekaan bangsa Indonesia.

"Dengan hilangnya nama dua tokoh Nahdlatul Ulama yakni KH Hasyim Asy’ari di jilid I dan KH Abdurrahman Wahid di jilid II menunjukkan buku ini tidak bisa menjadi rujukan pembelajaran di sekolah dan madrasah," katanya, Rabu (21/4/2021).

Sebelumnya, Kamus Sejarah Indonesia Jilid 1 dan 2 diterbitkan di website rumahbelajar.id sebuah situs web yang terafiliasi dengan belajar.kemdikbud.go.id yang dimiliki oleh Kemendikbud. Namun, saat ini kamus dua jilid tersebut tiba-tiba tidak tersedia lagi atau hilang dari situs web itu.