Pesan Haru Serda Setyo Wawan kepada Istri Sebelum Gugur di KRI Nanggala: Saat Bertugas Anggap Suamimu Sudah Mati
ERA.id - Sebanyak 53 awak kapal KRI Nanggala-402 dinyatakan gugur setelah tenggelam di perairan utara Bali. Salah satu korbannya adalah Serda Setyo Wawan yang berasal dari Cepu, Blora.
Jauh sebelum gugur saat bertugas, Serda Setyo Wawan pernah berpesan kepada istri dan anaknya. Pesan itu diketahui dari video berdurasi 24 detik yang viral di media sosial.
Serda Setyo Wawan mengatakan bahwa saat dirinya bertugas di kapal selam, ia berpesan kepada istrinya agar menganggap ia sudah meninggal.
"Di saat kapalmu udah nyelem, berarti kamu udah mati. Akan saya sampaikan juga ke anak istri saya nanti, di saat suamimu melaksanakan tugas operasi kapal selam, kamu anggap suamimu itu udah mati," kata Serda Setyo Wawan saat menjalani pelatihan untuk menjadi calon awak kapal 3 tahun lalu.
"Berdoa aja sama Allah SWT, supaya suamimu ini selalu diberikan keselamatan, kemudahan, kelancaran di manapun berada," tambah dia.
Video cuplikan wawancara Serda Setyo tersebut merupakan salah satu program televisi berjudul 'KSATRIA' yang pernah tayang di Trans7 dan diunggah ke akun Youtube Trans7 Official dengan judul "KSATRIA | KELANA YUDHA HIU KENCANA 2017 (27/12/17) 2-3" pada 28 Desember 2017.
Menanggapi video yang viral itu, warganet pun memberikan reaksi beragam. Banyak yang mendoakan atas gugurnya 53 awak kapal selam KRI Nanggala-402.
"Antara bangga dan sedih. Semoga Gusti Allah berikan terbaik," tulis akun @9i***.
"Luar biasa memang para awak kapal selam, mereka adalah orang² pemberani dan tabah. Sesuai dengan motto nya... tabah hingga akhir..." kata akun @boi***.
"Al fatihah... Doa terbaik buat mereka para patriot bangsa.. On Enternal Patrol #KRINanggala402," tulis akun @daku***.
"Ksatria kebanggaan bangsa. Wira ananta rudira.. tabah sampai akhir," tulis akun @prasetyo****.
Sebelumnya kapal selam buatan Jerman Barat tersebut hilang kontak saat sedang berlatih penembakan rudal di perairan Bali.
Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Yudi Margono menjelaskan kontak terakhir kapal selam tercatat pada Rabu (21/4) pukul 03.00 WIB sesaat sebelum menyelam.
Hingga pukul 03.30 WIB, geladak haluan kapal selam tersebut masih bisa terlihat oleh tim sea rider dari jarak 50 meter.
Selanjutnya, mulai pukul 03.46 WIB, KRI Nanggala-402 mulai menyelam dan tidak terlihat di permukaan air laut. Sejak saat itu, KRI Nanggala-402 tidak memberikan respons meski terus dimonitor.
Seharusnya, KRI Nanggala-402 muncul ke permukaan pada Rabu (21/4) pukul 05.15 WIB. Namun hingga kini, keberadaan kapal selam tersebut masih dalam pencarian.
Yudo mengatakan komponen yang melekat di kapal selam dan diyakini bagian dari KRI Nanggala-402 telah menjadi temuan selama pencarian KRI Nanggala-402.
"Komponen tersebut berupa pelurus tabung torpedo, Grease (Pelumas Kapal Selam), alas untuk salat dan beberapa sponge yang mengecil," tuturnya.