Salat Menghadap Kiblat, Lalu Menghadap ke Mana Jika Salat di Dalam Ka'bah?

ERA.id - Salat merupakan kewajiban bagi umat Islam yang sudah ditentukan waktu dan tata cara pelaksanaannya (syarat dan rukunnya). Salah satu syarat sahnya salat adalah menghadap kiblat.

Kiblat di sini dimaksudkan pada bangunan Ka'bah atau baitullah yang merupakan sebuah bangunan suci yang terletak di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi.

Ulama menetapkan bahwa menghadap ke arah kiblat menjadi bagian dari syarat sah salat. Lalu bagaimana dengan arah salat yang dilakukan di dalam Ka'bah?

Syeikh Wahbah Az Zuhayli dalam kitab Al Fiqhul Islami wa Adillatuh menerangkan bahwa secara syariat kita dalam melaksanakan salat diharuskan menghadap ke arah kiblat. Sedangkan mengenai salat di dalam Ka'bah, ketentuannya sudah banyak dibahas oleh para ulama fikih.

Raja Salman ditemani oleh Imam Masjidil Haram Syaikh Abdur Rahman As Sudais salat sunah di dalam Ka’bah. (Foto: Istimewa)

"Kita mengetahui bersama bahwa (orang yang shalat di dalam Kabah) secara syar'i harus menghadap salah satu bagian Kabah. Ahli fikih telah menetapkan pelaksanaan sholat di dalam Ka'bah," kata dia, dilansir dari NU Online, Kamis (29/4/2021).

Bisa menghadap ke segala arah?

Perihal arah kiblat bagi orang yang salat di dalam Ka'bah. Imam An Nawawi dalam kitab Minhajut Thalibin menjelaskan orang yang salat di dalam Ka’bah dapat menghadap pintu atau dinding Ka’bah sebagai arah kiblat baginya.

"Siapa yang salat di dalam Ka’bah dan menghadap dindingnya atau pintunya yang tertutup maupun terbuka disertai ketinggian ambang pintunya tiga hasta, atau di atas atapnya sambil menghadap salah satu bangunannya yang telah lalu, maka boleh."

Sama halnya dengan pendapat yang diyakini dan dipegang oleh Mazhab Syafi'i. Dari penjelasan tersebut, arah mana pun yang dihadapi oleh orang di dalam Ka’bah adalah bagian dari Ka’bah sehingga orang yang salat di dalam Ka'bah tidak perlu khawatir akan keabsahan salatnya.

“Karena pada hakikatnya ia menghadap ke salah satu bagian dari Ka’bah atau ke salah satu benda yang seakan menjadi bagian dari Ka’bah.”

Raja Salman ditemani oleh Imam Masjidil Haram Syaikh Abdur Rahman As Sudais salat sunah di dalam Ka’bah. (Foto: Istimewa)

Hal ini juga diyakini oleh Syeikh As Syarbini dalam Mughni Muhtaj ila Ma'rifati Ma'ani Alfazhil Minhaj menjelaskan arah mana saja di dalam Ka'bah adalah bagian dari Kabah. Sehingga, orang tidak perlu khawatir mengenai sah tidaknya salat yang dikerjakan.

"Karena pada hakikatnya dia menghadap ke salah satu bagian dari Kabah atau ke salah satu benda yang seakan menjadi bagian dari Ka'bah."

Jadi melaksanakan salat di dalam Ka’bah ternyata bisa menghadap ke segala arah ya sobat era, karena mana pun yang dihadapi oleh orang di dalam Ka’bah adalah bagian dari Ka’bah sehingga tidak perlu khawatir akan keabsahan salatnya.

Raja Salman turut serta membersihkan dinding dalam ka’bah dengan kain putih yang diberi minyak wangi pada tahun 2015. (Foto: Istimewa)