Gibran Rakabuming: Guru yang Tak Mampu Beradaptasi dengan Teknologi Akan 'Ditinggal'
ERA.id - Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka mendorong para guru untuk beradaptasi dengan teknologi guna memenuhi tuntutan kebutuhan pembelajaran pada masa pandemi COVID-19.
"Karena pandemi kan semua berubah cepat, terutama teknologi. Saya ke beberapa sekolah, masih ada beberapa guru yang belum menguasai aplikasi Zoom dan lain-lain," katanya pada upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional di Balai Kota Surakarta dikutip dari Antara, Minggu (2/5/2021).
Ia mengatakan, pandemi memaksa para guru melakukan penyesuaian untuk memenuhi kebutuhan pembelajaran dari jarak jauh.
"Guru yang tidak mampu beradaptasi akan ditinggal, misalkan guru yang tidak mampu menggunakan aplikasi Zoom sebagai media pembelajaran," katanya.
Pandemi COVID-19, ia mengatakan, juga menghadirkan tantangan untuk berinovasi guna menyelenggarakan kegiatan pembelajaran yang efektif pada kondisi yang tidak biasa.
"Pandemi mengajarkan kita bahwa pendidikan bukan sesuatu yang hanya bisa dilakukan di sekolah tetapi juga bisa dilakukan di mana saja, kapan saja, menggunakan teknologi," katanya.
"Momentum ini menyadarkan kita bahwa inilah saatnya beradaptasi, berinovasi, bereksperimen, beradaptasi untuk masa depan pendidikan yang lebih baik," ia menambahkan.
Ia menekankan bahwa teknologi hanya dibutuhkan untuk mendukung pelaksanaan kegiatan pembelajaran, tidak bisa menggantikan peran guru, mengingat edukasi bukan hanya untuk mempelajari pengetahuan namun juga mempelajari budi pekerti.
Di samping itu, Wali Kota meminta para kepala sekolah memastikan sekolah siap menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka maupun dari jarak jauh menjelang tahun ajaran baru.
Ia mengatakan bahwa pelaksanaan vaksinasi COVID-19 pada tenaga pendidik maupun staf sekolah harus dipercepat supaya bisa selesai sebelum kegiatan belajar mengajar pada tahun ajaran baru dimulai.
Menurut dia, saat ini jumlah tenaga pendidikan di Kota Solo yang sudah menjalani vaksinasi COVID-19 sebanyak 19.506 orang dari total sasaran 22.663 orang. Dia juga meminta para kepala sekolah memastikan warga sekolah siap menjalankan pola perilaku baru dalam kegiatan pembelajaran.
"Perilaku hidup bersih dan sehat jadi kunci pengendalian kasus COVID-19. Saat saya berkunjung ke beberapa sekolah saya masih menjumpai guru yang tidak pakai masker ketika berada di lingkungan sekolah. Untuk itu saya tegaskan pentingnya prokes di aktivitas pembelajaran," katanya.