Pemerintah Bolehkan WNA Pemegang KITAS dan KITAP Dapat Vaksin Gotong Royong
ERA.id - Menteri Koordinator bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto menyampaikan perkembangan terbaru mengenai vaksinasi gotong rotong. Dia mengatakan, pekerja yang merupakan warga negara asing (WNA) pemegang Kartu Ijin Tinggal Terbatas (KITAS) dan Kartu Izin Tinggal Tetap (KITAP) dapat memperoleh vaksin COVID-19 melalui program vaksinasi gotong royong.
Hal itu, menurut Airlangga, merupakan arahan dari Presiden Joko Widodo dalam rapat terbatas yang dihadiri sejumlah menteri pada Senin (3/5).
"Arahan presiden bahwa untuk pekerja (asing) yang memiliki KITAS atau KITAP itu juga bisa menggunakan mekanisme vaksin gotong royong," ungkap Airlangga dalam konferensi pers yang disiarkan di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (3/5/2021).
Lebih lanjut, Airlangga mengatakan, vaksinasi gotong royong akan diprioritaskan berdasarkan zonasi resiko penularan COVID-19 dan perusahaan yang sudah mendaftar melalui Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN). Seperti diketahui, vaksinasi gotong royong merupakan inisiatif dari para pengusaha untuk mempercepat proses vaksinasi COVID-19.
Selain itu, sektor industri yang diutamakan mendapatkan vaksinasi gotong royong adalah industri padat karya.
"Vaksin Gotong Royong berbasis zonasi prioritas dan berbasis kepada perusahaan yang telah mendaftarkan di KADIN. Serta tentunya berbasis pada jenis industrinya, yang diutamakan (industri) padat karya," kata Airlangga.
Sedangkan aturan mengenai harga vaksin gotong royong, Airlangga mengatakan, nantinya akan dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan. Aturan tersebut akan dituangkan dalam bentuk peraturan menteri kesehatan (permenkes).
Sementara untuk merek vaksin COVID-19 yang digunakan pada program vaksinasi gotong royong dan sudah datang ke Indonesia adalah vaksin merek Sinopharm. Airlangga mengatakan, pemerintah melalui PT Bio Farma (Persero) sudah mengamankan 7,5 juta dosis yang akan didatangkan secara bertahap hingga Juli 2021. Selain itu, ada pula vaksin COVID-19 merek CanSino yang rencananya didatangkan sebanyak lima juta dosis.
"Nanti Kemkes akan menerbitkan Permenkes terkait harga vaksin gotong royong. Kemudian terkait jenis vaksinnya adalah vaksin Sinopharm yang sudah komitmen masuk sejumlah 7 juta (dosis) dengan opsi 7 juta (dosis vaksin) dan 7,5 juta (dosis vaksin) Sinopharm, itu yang sudah signing ditargetkan sampai Juli," kata Airlangga.
"Dan ada 5 juta CanSino yang sedang dalam proses," imbuhnya.
Sebelumnya, Ketua Umum Kamar Dagang dan Investasi Indonesia (Kadin), Rosan Roeslani menyebut, vaksinasi gotong royong yang menggunakan vaksin COVID-19 merek Sinopharm rencananya akan mulai disuntikkan pada 9 Mei 2021. Vaksinasi gotong royong merupakan program vaksinasi COVID-19 yang diinisiasi oleh para pengusaha.
"(Penyuntikan) tanggal 9 Mei, tapi masih tentatif," ujar Roslan kepada wartawan, Minggu (2/5/2021).
Terkait harga vaksin COVID-19 merek Sinopharm, Roslan mengaku masih menunggu informasi lebih lanjut dari PT Bio Farma (Persero), namun dia menaksir harganya bakal mencapai Rp1 juta untuk dua kali penyuntikan atau dua dosis.
"Harga menunggu dari Bio Farma tapi informasinya Rp1 juta untuk dua kali suntik," kata Roslan.