Pria Jakarta Meninggal Usai Vaksin AstraZeneca, Ini Kata DPR
ERA.id - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Melki Laka Lena meminta pemerintah menghentikan penggunaan vaksin COVID-19 merek AstraZeneca jika terbukti berbahaya dan mengancam nyawa penerima vaksin.
Hal ini menanggapi kabar meninggalnya seorang pemuda asal Jakarta usai mendapatkan suntikan vaksin buatan perusahaan farmasi asal Eropa itu.
"Kalau memang barangnya ini masih bermasalah, sebaiknya dihold dulu, jangan sampai lagi muncul korban-korban berikutnya yang tidak perlu yang bisa membuat masyarakat kita jadi korban karena AstraZeneca," ujar Melki kepada wartawan, Senin (10/5).
Melki mengatakan, sebelumnya Komisi IX DPR RI telah mengingatkan kepada Kementerian Kesehatan, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), dan Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasai (Komnas KIPI) untuk mencermati keamanan vaksin COVID-19 merek AstraZeneca.
Sebab, pihaknya telah mencermati sejumlah KIPI dari vaksin tersebut yang banyak terjadi di berbagai negara di Eropa. Bahkan banyak pula negara yang sudah mengghentikan penggunaan vaksin AstraZeneca.
"Kami sudah memberikan catatan kepada Badan POM, Kemenkes, dan Komnas KIPI itu untuk betul-betul sangat berhati-hati dalam memastikan penggunaan AstraZenaca di Tanah Air karena melihat perkembangan di berbagai belahan dunia yang lain," kata Melki.
Karena itu, Melki mendesak Komnas KIPI segera memastikan yang menimpa seorang pemuda asal Jakarta yang dikabarkan meninggal usai menerima suntik vaksin AstraZeneca.
Dia meminta Komnas KIPI benar-benar memastikan apakah kematia tersebut karena vaksin atau penyebab lainnya.
Politisi Golkar ini juga meminta agar hasil temuan segera disiarkan kepada publik. Tujuannya supaya masyarakat bisa tenang mengikuti perkembangan vaksinasi khususnya menggunakan produk AstraZeneca.
"Nah, dengan kejadian meninggalnya seorang pria yang menggunakan AstraZeneca ini, harus menjadi perhatian yang sungguh sungguh serius dari Badan POM, Kemenkes, terutama Komnas KIPI, agar alasan betul betul sesuai data lapangan apa adanya kepada publik," tegasnya.
Sebelumnya, seorang pemuda berusia 22 tahun asal Buaran, Jakarta bernama Trio Fauqi Virdaus dinyatakan meninggal pada Kamis (6/5), setelah menerima suntikan vaksin COVID-19 merek AstraZenca sehari sebelumnya.
Mulanya, Trio merasa demam panas setelah mendapatkan suntikan vaksin. Kondisinya lalu melemah dan masih mengalami demam pada hari Kamis.
Trio lantas dibawa ke rumah sakit dan dinyatakan meninggal sekitar pukul 12.30 WIB.
Komnas KIPI menyebut, hingga saat ini pihaknya belum belum memiliki cukup bukti untuk mengaitkan meninggalnya pemuda asal Buaran, Jakarta dengan vaksin COVID-19 merek AstraZeneca.