Gubernur Jatim Juga Perlu Kartu Izin Salat Id di Masjid Al Akbar Surabaya
ERA.id - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menerima kartu tanda masuk khusus sebagai salah seorang jamaah salat Idul Fitri 1 Syawal 1442 Hijriah atau 13 Mei 2021 Masehi di Masjid Nasional Al Akbar Surabaya.
"Kartu tanda masuk ini sangat penting untuk membedakan jamaah salat Idul Fitri yang sudah teregistrasi atau tidak," ujar Khofifah di sela meninjau kesiapan shalat Id di Masjid Al Akbar Surabaya, Rabu, (12/5/2021), dilansir dari ANTARA.
Selain gubernur, kartu tanda masuk jamaah salat Id juga diberikan kepada Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Suharyanto, Wakapolda Jawa Timur Brigjen Pol Slamet Hadi Supraptoyo serta sejumlah jajaran OPD Pemprov Jatim.
Penggunaan kartu tanda masuk sudah diberlakukan sejak pelaksanaan shalat Idul Adha 1441 Hijriah atau 2020 Masehi.
Fungsiny sebagai penanda bahwa yang bersangkutan telah terdaftar sebagai jamaah shalat Id, sekaligus penentu jumlah jamaah sesuai ketentuan, yakni 15 persen dari total kapasitas.
Khusus Idul Fitri tahun ini, dari total 40 ribu orang kapasitas jamaah Masjid Al Akbar, hanya menerima 6.000 orang sebagai wujud pengetatan protokol kesehatan.
Pada kesempatan tersebut, Gubernur ingin memastikan bahwa protokol kesehatan ketat diterapkan pada saat pelaksanaan shalat Id.
"Di Masjid Al Akbar ini menjadi top referensi dari masjid-masjid lainnya. Apalagi, panitia telah mengeluarkan tutorial atau panduan, mulai persiapan jamaah dari rumah, sampai masjid, hingga setelah berakhirnya shalat Id," ucapnya.
Sebelum di Masjid Al Akbar, Gubernur dan rombongan juga mengecek persiapan shalat Id di Masjid Jami' Al Fattah Kota Mojokerto.
Sementara itu, shalat Idul Fitri akan dimulai pukul 06.00 WIB dipimpin K.H. Abdul Hamid Abdullah (selaku imam besar Masjid Al Akbar), sedangkan khutbah oleh Prof Dr K.H. Imam Mawardi (Guru Besar UINSA Surabaya).
Humas Masjid Al Akbar Surabaya Helmi M. Noor mengatakan persiapan shalat Id sudah mencapai 99 persen, dan panitia tinggal mengecek ulang, khususnya terkait protokol kesehatan.
"Imam, Khatib, dan yang berkaitan sudah rapat. Mereka sepakat mematuhi ketentuan, termasuk sosialisasi tutorial ke jamaah," katanya.