Neraka Anfield!
Dalam laga tersebut, The Reds langsung mengamuk di babak pertama melalui gol Mohamed Salah (12'), Alex Oxlade-Chamberlain (21'), dan Sadio Mane ( 31') yang tak mampu dibalas sebiji gol pun oleh pasukan Pep Guardiola.
Kendati tim tamu menguasai ball possession, Anfield bagai neraka bagi pimpinan klasemen Liga Premier yang hampir dipastikan menyabet gelar juara musim ini. Nama-nama besar dan uang berlimpah yang mereka miliki, seperti tidak ada gunanya.
Daftar riwayat hidup Guardiola yang mentereng selama menukangi Barcelona dan Bayern Munich seakan tak berbekas. Filosofi perpaduan staying power dengan kick and rush ala Jurgen Klopp berhasil dijawantahkan para penggawanya dengan sempurna. Tiki-taka mati kutu!
Foto: Twitter @ChampionsLeague
The Reds seperti membiarkan The Citizens terbakar di neraka. Warna jersey merah kebanggaan mereka menjulur bagai lidah api yang menghancurkan The Citizens menjadi abu.
Bayang-bayang memori Istanbul 2005 mulai menganga di kubu The Reds. Ya, itulah kali terakhir mereka merengkuh gelar Liga Champions. Dengan cara luar biasa, The Reds membalikkan keadaan dari tertinggal 0-3 menjadi imbang 3-3, sebelum akhirnya mengalahkan AC Milan melalui adu penalti.
Tapi, laga perempat final tentunya belum usai. Masih ada leg kedua yang akan digelar di Etihad Stadium pada pekan depan. Jangan-jangan, kini giliran The Reds yang jadi korban comeback kubu lawan sekaligus terdepak dari ajang sepak bola paling bergengsi di Benua Biru ini. Awas, jangan terlena!
Beberapa jam sebelum pertandingan, armada Guardiola sudah merasakan bagaimana membaranya Anfield ketika fans The Reds melempari bis The Citizens dengan botol, flare, dan sebagainya. Kalau boleh meminjam judul lagu band metal Jerman, Kreator; Terror Zone! Ya, Vincent Kompany dkk berada dalam zona teror yang mematikan.
Baca Juga : Mencari Wakil Inggris Sesungguhnya
Guardiola menyayangkan peristiwa yang terjadi. Mengapa, katanya, fans Liverpool sampai semilitan itu. Lho, bukannya hooligan Negeri Tiga Singa memang seperti ini? Yang jadi pertanyaan, benarkah aksi teror itu dilakukan para bonek Negeri Ratu Elizabeth? Jangan-jangan pelakunya justru para WNI yang protes terhadap juri MasterChef Inggris yang mendepak konstestan Malaysia karena rendang buatannya dianggap kurang crispy.
Ah, sudah lah... Apapun rasa rendangnya, yang pasti satu kaki The Reds sudah berada di babak semi final. Itu juga kalau The Citizens tidak mampu bangkit. Sampai jumpa pekan depan Senor Pep. - From Klopp with love.
Foto: Twitter @ChampionsLeague