Dua Remaja Tewas Tenggelam Di Kubangan Stadion Mattoanging
ERA.id - Peristiwa nahas menimpa dua remaja yang asyik berenang di kubangan proyek pembangunan Stadion Mattoanging Jalan Cendrawasih Raya, yang saat ini masih menunggu tahap pembangunan oleh pihak Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan, Minggu (23/5/2021).
Informasi tewasnya dua remaja pria tersebut disebar oleh Plt Kepala Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Makassar pada pukul 11:13 WITA usai masyarakat melaporkan kejadian ini ke Mako Damkar Makassar.
Plt Kepala Dinas Pemadaman Kebakaran Kota Makassar, Hasanuddin mengungkapkan berdasarkan informasi yang masuk ke kantor Damkar Makassar sebelum kejadian jika tiga orang remaja sedang asik berenang di kubangan lokasi eks Stadion Mattoanging.
Tak lama kemudian, sebut Hasanuddin, dua remaja itu tak muncul ke permukaan air kubangan dalam waktu yang lama dan diduga telah tenggelam.
"Info orang tenggelam di eks Stadion Mattoanging, ditemukan dua orang tenggelam diperkirakan 14-15 tahun kondisi meninggal dunia dengan kedalaman 4 meter." tulis Muncu sapaan akrab Hasanuddin.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun ERA.id, Hasanuddin mengatakan awalnya tiga orang remaja belasan itu secara bersamaan ikut tenggelam. Namun beruntungnya, satu orang dari tiga orang remaja berhasil diselamatkan oleh tim Rescue Damkar Makassar.
"Orang tenggelam di kubangan bekas galian Stadion Mattoangin. (Dari) tiga orang, satu masih selamat, dan 2 meninggal dunia." tegasnya.
Sementara itu, di lokasi kejadian, satu orang berusaha diselamatkan oleh Tim Rescue Damkar Makassar dengan cara kepala korban diarahkan ke tanah dengan maksud agar air yang masuk ke tubuh korban cepat keluar.
Sayangnya, nyawa ke dua korban yang sebelumnya diberikan pertolongan pertama sudah tidak bisa tertolong lagi. Usai dievakuasi, kedua korban langsung dibawa ke rumah duka di Jalan Kakatua.
"Langsung diantar ke rumah orangtuanya di Jalan Kakatua 2." bebernya.
Diketahui, dilokasi pembangunan Stadion Mattoanging telah dipasangi papan bicara untuk tidak melakukan aktivitas berenang. Diduga, di kawasan tersebut tidak ada petugas yang berjaga untuk melarang warga terlebih untuk mendekati lubang kubangan yang telah menewaskan dua orang remaja tersebut.
"Sudah ada larangan." tutup Hasanuddin.