PKS Tak Tahu Pertemuan Prabowo-Luhut

Jakarta, era.id - Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto menggelar pertemuan dengan Menko Bidang Maritim Luhut Binsar Panjaitan di Hotel Grand Hyatt, Jakarta Pusat, Jumat (6/4) siang.

Rupanya, pertemuan Prabowo dengan Luhut ini tidak diketahui PKS. Tapi Ketua Bidang DPP PKS Mardani Ali Sera memastikan partainya dan Gerindra punya komunikasi yang baik. 

"Komunikasi politik baik. Tapi publik bisa bertanya-tanya ada apa. Karena itu baik transparansi dalam bab ini," kata Mardani dihubungi era.id, Sabtu (7/4/2018).

PKS belakangan ini disebut sejolinya Partai Gerindra. Predikat itu bukan tanpa sebab, keduanya merupakan koalisi sejak Pemilu 2014, Pilkada Jakarta 2017, beberapa kali satu suara di parlemen dan punya beberapa pilihan sama di Pilkada serentak. Dan di Pemilu 2019, dua partai ini punya cita-cita yang sama ganti presiden 2019.

Saat ditanya apakah PKS akan tetap bersama Partai Gerindra di Pemilu 2019, Mardani memilih jawaban diplomatis. "Masih usaha," katanya singkat.

Dihubungi terpisah, Ketua Bidang DPP PKS Al-Muzzammil Yusuf mengatakan, pertemuan Prabowo dan Luhut adalah hal yang lumrah dalam dunia politik. Namun, bila pertemuan politik seperti ini tidak transparan tentu akan menjadi pertanyaan.

"Dialog politik di era demokrasi adalah hal yg lumrah. Ketutupan dialog justru yang bisa masalah. Hasil atau buah dialog pada akhirnya yang akan dinilai publik. Apakah ia bermanfaat untuk bangsa dan negara atau sebaliknya," kata Yusuf beranalogi.

"Kalaupun hasil detailnya belum tentu diketahui publik, maka sepak terjang pribadi elite  poltik yang jadi ukurannya. Politik gincu itu sebentar. Pada akhirnya karakter politik yang menentukan kualitas seseorang tokoh. Maka biarkan saja publik yang menilai baik buruknya," tambahnya lagi tanpa mau menjelaskan detail.

Prabowo-Luhut bertemu di Hotel Grand Hyatt, Jakarta Pusat. Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad meyakini keduanya punya bahan perbincangan yang banyak saat pertemuan tersebut. Namun, dia mengaku tidak tahu mendetail apa yang mereka bicarakan.

"Silaturahmi biasa, dua-duanya kan mantan teman bisnis dan sama-sama mantan komandan," kata Dasco.

Baca: Prabowo Masih Galau Maju di Pilpres 2019

Pertemuan Prabowo-Luhut ini menjadi menarik ditebak-tebak karena beberapa bulan lagi akan memasuki batas waktu pendaftaran calon presiden dan wakil presiden untuk Pemilu 2019. Prabowo menjadi salah satu capres yang bakal maju. Dia bakal diusung partainya, Gerindra.

Sedangkan Luhut, dia adalah politikus senior Partai Golkar dan menteri di kabinet Joko Widodo. Partai Golkar sudah menyatakan tekadnya bakal mendukung Jokowi di Pemilu 2019. Dukungan ini pun tidak bisa asal diubah. 

Lalu, apakah keduanya berbicara soal Pemilu 2019? Tapi, kalau pun membicarakan pesta politik lima tahunan ini, Partai Gerindra mengatakan, tidak akan mengubah keputusannya, yaitu mendukung Prabowo jadi capres.

"Apapun isi pertemuan ini, tidak akan berpengaruh kepada pencalonan Pak Prabowo sebagai capres," kata Wakil Sekjen Gerindra, Andre Rosiade.

Tiket Prabowo jadi capres memang belum terpegang. Sebab, syarat dia maju belum memenuhi syarat ambang batas 25 persen perolehan suara nasional dan 20 persen suara parlemen. Partai ini baru punya syarat 11,81 persen di suara nasional dan 13 persen di kursi parlemen. Secara hitung-hitungan, partai ini bisa maju bila berdampingan dengan PKS yang punya 7,1 persen kursi parlemen.

Prabowo pun belum pede soal ini. Padahal, Partai Gerindra sudah ngebet bakal deklarasi Prabowo jadi capres pada 11 April 2018. 

"Deklarasi itu kalau ada tiket. Sekarang kan belum ada tiket. Tiket (ada) juga belum tentu (maju jadi capres). Situasi berkembang ya, kan? Kita berpikir positif. Tenang-tenang. Sabar lah kita cari yang terbaik," kata Prabowo, Kamis (5/5) lalu.

Tag: gerindra prabowo subianto pks