Aksioma Waruwu, Potret Sempitnya Lapangan Kerja di Sumut
Selain menghubungi Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Jepang, keluarga Aksioma juga telah meminta bantuan kepada Sihar Sitorus, Cawagub Sumatera Utara pendamping Djarot Saiful Hidayat.
Kakak kandung Aksioma, Sejahtera Waruwu, saat ini seluruh persoalan administrasi dan dana yang jadi kendala pemulangan Aksioma telah dibereskan oleh KBRI. Selain itu, KBRI juga telah menjanjikan pemulangan jenazah Aksioma pada pekan depan.
“KBRI sudah janji, katanya minggu depan. Karena Sabtu dan Minggu itu perusahaan penerbangan enggak bisa. Harus minggu depan," kata Sejahtera saat dikontak era.id, Minggu (8/4/2018).
"Belum pasti, tapi katanya kalau enggak Selasa, ya Rabu. Persiapannya senin, kata orang KBRI. Semalam kami telepon, sudah beres semua tinggal keberangkatannya saja,” tambahnya.
Aksioma Waruwu (Sumber: Facebook/Yuni Erlianti Lala)
Menurut pengakuan Sejahtera, Sihar sempat menghubungi Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly untuk meminta proses pemulangan jenazah Aksioma dari Jepang ke Medan diperlancar. Permohonan Sihar pun disanggupi oleh Yasonna yang langsung menghubungi KBRI di Jepang.
Atas koordinasi itulah kemudian KBRI Jepang menjanjikan pemulangan jenazah Aksioma dari Jepang ke Medan. Tapi, proses pemulangan belum sepenuhnya selesai, karena jenazah masih harus menempuh perjalanan dari Medan ke Nias.
Karenanya, selain menghubungi Yasonna, Sihar juga diketahui sempat menghubungi anggota DPR asal Nias untuk membantu proses pemulangan jenazah dari Medan menuju Nias.
“Sudah ditanggung sama Pak Suana, katanya akan ditanggung (biaya perjalanan) dari Medan menuju Nias. Secara pribadi beliau bisa membantu katanya,” tutur Sejahtera.
Kemiskinan di Sumatera Utara
Aksioma adalah seorang pahlawan devisa. Sejak tahun 2016, ia memutuskan untuk bekerja di sebuah perusahaan pembuat baut di Jepang. Segalanya berjalan lancar, hingga 4 April 2018, Aksioma dikabarkan meninggal di Rumah Sakit Sakai di Koga, Jepang. Sejauh ini, penyebab kematian Aksioma diperkirakan adalah sakit.
Persoalan tenaga kerja di Sumatera Utara merupakan hal yang terus jadi sorotan. Selain kemiskinan, sempitnya lapangan pekerjaan di Sumatera Utara jadi persoalan yang patut dibenahi oleh pemerintah mendatang.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) pada kuartal akhir tahun 2017, tercatat total jumlah penduduk pra sejahtera di Sumatera Utara menyentuh angka 1.326.570 jiwa atau 9,28 persen dari total populasi.
Tingginya angka pengangguran yang mencapai 377.000 orang disebut-sebut sebagai salah satu penyebab tingginya jumlah penduduk pra sejahtera di Sumatera Utara.
Infografis "Data Demografi Sumatera Utara" (Rahmad Bagus/era.id)