Heboh Muncul Daftar Pertanyaan Tes Wawasan Kebangsaan KPK, Netizen: Al Qur'an Dibandingin Sama Pancasila
ERA.id - Baru-baru ini netizen Indonesia dibuat geram dengan penghentian puluhan petugas KPK karena tidak lolos tes wawasan kebangsaan. Kali ini netizen kembali dihebohkan dengan daftar pertanyaan yang tidak masuk akal sekaligus membuat kesal.
Melalui unggahan akun gosip Lambe Turah, netizen dibuat kesal saat melihat daftar pertanyaan yang diberikan ke 75 pegawai yang tidak lulus tes wawasan kebangsaan KPK.
Dalam unggahan itu sedikitnya ada lima pertanyaan yang dirasa aneh dan kurang tepat yang dilontarkan penguji ke para petugas di KPK. Lima pertanyaan itu diantaranya "Apakah mau jadi istri kedua/ketiga", "Kalau pacaran ngapain aja", "Apakah mau melepas jilbab, "Apakah semua Cina sama", dan juga "Memilih Al Qur'an atau Pancasila".
Sontak saja netizen yang melihat hal itu merasa marah sekaligus kesal. Banyak yang menyayangkan pertanyaan pengawas tentang pemilihan Al Qur'an atau Pancasila.
Kemarahan netizen ini pun lantaran sejumlah pertanyaan itu kurang pantas dan tidak tepat diajukan oleh penguji. Apalagi menyandingkan Al Qur'an dengan Pancasila yang jelas-jelas dua hal penting, terutama Al Qur'an.
"Alquran dibandingin sama pancasila, siapa yg bikin nih pertanyaan?" komentar @mrsfit****.
"sekalian aja di tanya, mau mati atau mau korups," timpal @fanipermat****.
"Memilih Al-Qur'an bukan berarti tidak Pancasila," kata @rangg****.
"Astaghfirullah pertanyaan terakhir, berani banget nanya pancasila yg buatan manusia disandingin sama Alquran yang jelas2 wahyu dari Allah," kata @tari****.
"Al-Qur'an adalah pedoman hidup sedangkan Pancasila adalah pedoman berbangsa dan bernegara sebaiknya tidak ada pilihan Antara Al-Qur'an dan Pancasila," komentar @andisanjaya****.
Sebelumnya KPK menyatakan 75 pegawai tidak lolos tes wawasan kebangsaan. Tes itu dilaksanakan dalam rangka peralihan status pegawai KPK menjadi ASN.
Dari hasil itu, KPK memutuskan untuk memecat 51 pegawai, sedangkan 24 orang lainnya akan diberikan pembinaan sebelum akhirnya diangkat menjadi ASN.