Siapa Duduki Kursi Ketum Golkar Setelah Novanto Ditahan?
Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar akan menggelar rapat pleno pada Selasa (20/11/2017) untuk konsolidasi internal dan mencari pengganti Novanto. Dalam rapat tersebut juga akan dibahas apakah perlu digelar musyawarah nasional luar biasa (munaslub) untuk memilih ketua umum definitif.
Jelang bergulirnya pleno, Ketua Dewan Pakar DPP Partai Golkar Agung Laksono menyampaikan dukungan untuk Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham menjadi Pelaksana Tugas Ketua Umum Partai Golkar. Agung juga mengusulkan tiga nama untuk menjadi Plt Sekjen Partai Golkar, Agus Gumiwang Kartasasmita, Lamhot Sinaga, dan Sarmuji.
Secara terpisah, mantan Ketua Bidang Politik DPP Partai Golkar Yorrys Raweyai mengatakan bahwa Airlangga Hartarto merupakan figur terkuat untuk menggantikan Novanto menjadi ketua umum. Airlangga saat ini merupakan Menteri Perindustrian dan pernah menjadi calon Ketua Umum Partai Golkar pada Munas 2014, di Bali.
Namun saat Munas Bali, Airlangga mengundurkan diri beberapa jam sebelum pemilihan.
Menurut Yorrys, Airlangga adalah figur yang disukai Presiden Joko Widodo dan sejalan dengan sikap Golkar yang mendukung pemerintahan.
Ketua DPD I Partai Golkar Jawa Barat, Dedi Mulyadi menyampaikan bahwa Golkar harus segera menggelar munas untuk mendapatkan ketua umum pengganti Novanto. Menurut Dedi, posisi ketua umum harus terisi agar konsolidasi Golkar meningkatkan elektabilitas dapat lebih mudah terlaksana.
"Yang terpenting saat ini adalah harus ada pemilihan definitif untuk ketua partai,” ujar Dedi, di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Senin (20/11/2017).