PT Kayan Hydro Energy Dukung Langkah Jokowi Kembangkan Kawasan Industri Hijau di Kaltara
ERA.id - Rencana pemerintahan Joko Widodo mendorong pengembangan kawasan industri hijau disambut baik dunia usaha.
Pernyataan Presiden Jokowi belum lama ini dalam acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbang) sebetulnya sudah ditandai dengan dibangunnya proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Kalimantan Utara. Apalagi, kali ini, Presiden Jokowi gencar mewacanakan green industrial park di sana.
Direktur Operasional PT Kayan Hydro Energy (KHE), Khaeroni, mengatakan, pihaknya telah melakukan berbagai hal terkait elektrifikasi untuk kebutuhan industri maupun pelabuhan.
"Sejak sepuluh tahun silam, kami sudah memulai apa yang diutarakan Presiden Jokowi. Studi teknis, sosial, ekonomi, budaya, serta sosialiasi dan proses perizinan untuk pembangunan PLTA sudah selesai," kata Khaeroni dalam keterangannya, Rabu (9/6/2021).
Lanjut Khaeroni, KHE sudah mendapat peringkat 5A3 dari Dun & Bradstreet. Bahkan, sejak 2019 KHE sudah melakukan pekerjaan pra-konstruksi dan tahun ini telah menyiapkan kegiatan awal infrastruktur penunjang konstruksi untuk pembangunan PLTA Kayan Cascade yang berpotensi menghasilkan daya listrik sebesar 9.000 megawatt.
Ia memaparkan, yang sudah dilakukan KHE antara lain pekerjaan pembuatan jalan dari jalan pemerintah daerah menuju ke lokasi fasilitas umum sepanjang 4,2 kilometer. Selain itu, ada pembuatan jalan dari fasilitas umum menuju PLTA Kayan Cascade sejauh 7 kilometer. KHE sangat mendukung program pemerintah.
Bahkan, dia menyebut KHE telah mengembangkan konsep green energy sejak 2011. KHE merupakan inisiator dan pemrakarsa proyek PLTA yang terdiri atas lima Cascade di Sungai Kayan, Kecamatan Long Peso, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara.
"Target PLTA Kayan masih sesuai perencanaan awal, yaitu konstruksi selesai pada tahun 2024 dan tahap commercial operation date (COD) pada tahun 2025 mendatang,” tambah Khaeroni.
"Kami berharap proyek pembangunan PLTA ini berjalan optimal sehingga nantinya sumber daya listrik yang besar ini dapat terintegrasi dengan Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional (KIPI) Tanah Kuning-Mangkupadi," sambungnya.
Sebelumnya, saat membuka Musyawarah Perencanaan PembangunanNasional (Musrenbang) Tahun 2021, 4 Mei 2021 lalu di Istana Negara, Jokowi menekankan pentingnya pembangunan industri hijau (green industry) ramah lingkungan. Energi listrik yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan kawasan industri hijau tersebut juga berasal dari energi baru terbarukan (EBT).
Jokowi pula kembali menegaskan keinginannya itu pada KTT P4G (Partnering for Green Growth and Global Goals 2030) secara virtual, Mei lalu. Kata Kepala Negara, Indonesia sedang mengembangkan industri hijau terbesar di dunia di Kalimantan Utara yang berpotensi besar dalam pengembangan energi terbarukan.
"Transformasi energi baru dan terbarukan harus dimulai. Green economy, green technology, dan green product harus diperkuat agar bisa bersaing di pasar global. Dan, kita sudah merencanakan pembangunan green industrial park, kawasan industri hijau di Kalimantan Utara,” tutur Jokowi kala itu