Bambang Pacul Klarifikasi Rekaman Suara Bocor Soal Analogi Teh Botol Sosro dan Puan Maharani

ERA.id - Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP PDI Perjuangan Bambang Wuryanto atau akrab dipanggil Bambang Pacul buka suara soal rekaman suaranya yang menganalogikan Puan Maharani seperti Teh Botol Sosro.

Bambang menjelaskan, rekaman suara itu diambil saat pertemuan informal bersama sejumlah awak media dan beberapa kolega yang dia percayai. Dia menekankan, bahwa isi pembicaraan dalam pertemuan tersebut bersifat tertutup atau off the record mengenai latar belakang dari sikap yang dia ungkapkan secara resmi di depan publik.

"Cerita latar belakang yang saya sampaikan kepada teman-teman wartawan yang semuanya saya kenal baik, bersama beberapa kolega yang saya percaya, dan saya nyatakan off the record (OTR) tersebut, ternyata disebarluaskan," ujar Bambang melalui keterangan tertulis yang dikutip pada Kamis (10/6/2021).

Meski menyatakan isi pembicaraan itu seharusnya bersifat off the record, namun Bambang tak menganggap rekaman itu bocor. Sebab, diskusi berlangsung terbuka.

Hanya saja dia merasa kecewa atas ketidakmampuan orang-orang dalam pertemuan tersebut dalam menjaga profesionalitas dan proporsionalitas. Sehingga mencoreng integritas orang-orang yang hadir dalam pertemuan tersebut.

"Komitmen dan etika saling percaya yang dibangun bersama selama ini, ternyata tidak dijaga dengan baik," kata Bambang.

Lebih lanjut, Ketua DPD PDIP Jawa Tengah ini juga menjelaskan, lantaran diskusi digelar secara informal, spontan, dan bukan untuk dipublikasikan maka kata-kata yang diucapkan pun penuh dengan analogi spontan. Sebab, sejak awal diskusi sudah direncanakan untuk tidak dipublikasikan.

Pun dengan analogi Teh Botol Sosro yang terlontar, kata Bambang, juga merupakan bentuk spontanitas dan refleksi pemahaman dirinya sebagai orang lapangan untuk memudahkan pemahaman bagi mereka yang hadir dalam pertemuan tersebut.

Karena penuh dengan spontanitas, Bambang mengatakan, materinya sangat tidak layak untuk konsumsi publik. Sebab akan menimbulkan bias pemahaman. Apalagi, rekaman yang beredar hanya potongan saja bukan isi lengkap pembicaraan dari awal hingga akhir.

"Seperti halnya pada umumnya bincang-bincang informal dengan sesama teman maka tentu banyak spontanitas, yang karenanya sangat tidak layak untuk dikonsumsi publik. Jadi saat disebar-luaskan maka bisa menjadi penuh bias dan distorsi pemahaman," kata Bambang.

Walaupun kecewa, Bambang mengaku bisa menerima hal tersebut. Karena itulah dia tak ingin membawa masalah ini ke Dewan Pers. Kejadian ini, kata Bambang, akan menjadi pembelajaran untuk dirinya secara pribadi dan sebagai kader PDIP.

"Perlu saya tegaskan bahwa ungkapan saya dalam omong-omong yang direkam dan disebarluaskan potongannya tersebut adalah spontanitas Bambang Pacul," katanta.

Dalam rekaman yang beredar di media sosial, Bambang sempat melontarkan analogi Puan Maharani seperti Teh Botol Sosro. Artinya, siapa pun calon presiden di 2024, maka Puan dinilai layak menjadi calon wakil presidennya.

"Teh Botol Sosro. Apa pun makannya Puan Maharani wakilnya, siapa pun calon presidennya wakilnya PM (Puan Maharani)," ujar Bambang dalam rekaman suara yang diperoleh ERA.id pada Selasa (8/6/2021).

Dalam rekaman tersebut, Bambang juga mengancam akan menemui Megawati apabila rekomendasi capres-cawapres 2024 jatuh pada ke tangan Ganjar Pranowo. Bahkan dia menegaskan siap mundur dari PDIP jika Ganjar yang diusung di Pilpres 2024.

"Kalau rekom jatuh ke Ganjar, Bambang Pacul akan mengundurkan diri dari jabatannya!" kata Bambang.