Pledoi Kasus RS Ummi, Rizieq Malah Tuding Diaz Hendropriyono Dalang Pembunuhan Enam Laskar FPI
ERA.id - Mantan pentolan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab menuding nama Diaz Hendropriyono sebagai dalang pembunuhan enam orang laskar FPI pada Desember 2020 lalu.
Hal itu dia sampaikan saat membacakan nota pembelaan atau pledoi atas tuntutan enam tahun penjara di kasus RS Ummi dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Kamis (10/6/2021). Awalnya, Rizieq mengaku tak kaget dengan upaya jahat jaksa penutut umum (JPU) atas tuntuan enam tahun penjara.
"Saya tidak kaget dengan tuntutan sadis JPU untuk memenjarakan saya selama enam tahun. Sebab sejak awal rekayasa kasus ini sudah sangat nyata dan kasat mata," kata Rizieq membacakan pledoi.
Setelah mengatakan itu, Rizieq lantas menyinggung soal peristiwa di Tol Jakarta-Cikampek KM 50 pada Desember 2020 lalu. Seperti diketahui, dalam insiden tersebut ada enam orang laskar FPI yang tewas tertembak oleh aparat polisi.
Rizieq kemudian menyebut nama Diaz Hendropriyono sebagai salah satu dalang pembunuhan anak buahnya. Bahkan, Rizieq mengklaim bahwa Diaz pernah berkicau di akun Twitter pribadinya tak lama setelah dia diseret ke penjara. Hal ini menambah keyakinan Rizieq bahwa Diaz ikut terlibat dalam pembunuhan laskar FPI dan kasus-kasus yang menimpanya saat ini.
"Apalagi saat pertama kali saya ditahan dalam kasus kerumunan Petamburan, pada tanggal 12 Desember 2020 salah satu Staf Presiden Bidang Intelijen Diaz Hendropriyono yang diduga kuat terlibat dalam pembantaian 6 laskar pengawal saya pada tanggal 7 Desember 2020, langsung mem-posting pesan singkat dalam akun Instagram dan Twitter resminya dengan bunyi 'Sampai Ketemu di 2026'," kata Rizieq.
Cuitan Diaz itu, dinilai Rizieq sebagai upaya nyata ada pihak yang ingin memenjarakannya. Tak hanya Diaz, Rizieq juga menyinggung nama AM Hendropriyono yang juga dituding ikut terlibat dalam pembunuhan enam laskar FPI.
"Isyarat jelas tentang rencana mengandangkan saya untuk waktu yang lama. Diaz sebagaimana ayahnya AM Hendropriyono masih belum puas dengan pembantaian 6 laskar pengawal saya, sehingga masih terus mengejar agar saya dihukum berat," pungkasnya.