Momok Patung Drone Raksasa di New York Gugah Warga Soal Isu Privasi
ERA.id - Sebuah patung berbentuk drone dengan panjang 7,6 meter 'membayangi' warga yang melintas di wilayah Manhattan, New York. Drone tersebut hanya instalasi seni tapi menciptakan perasaan was-was seperti sedang diawasi, respons yang diharapkan si pematung sendiri.
Patung drone warna putih yang ada di taman High Line, Manhattan, kelihatan indah dilatarbelakangi langit biru musim panas dan berputar pada poros tiang penyangga ketika tertiup angin. Tapi patung drone predator ini juga membayangi kesadaran.
Dilansir dari CNA Lifestyle, (13/6/2021), seniman Sam Durant membuat patung berbahan fiberglass tersebut sebagai pengingat "kepada masyarakat bahwa drone dan alat pengawas adalah sesuatu yang tragis dan membayangi dalam kehidupan banyak orang di luar - dan juga di dalam - Amerika Serikat."
Di The Art Newspaper, Durant mengatakan karya yang ia judul '(Untitled) drone' tersebut terutama ingin membuka wawasan warga AS terkait strategi pengawasan pemerintah dan perang oleh AS. Ia juga mempertanyakan kenapa AS terkesan dijauhkan dari perang dan konflik yang melibatkan negara tersebut.
"Drone ini seakan menyimbolkan hal-hal yang dilakukan di tempat-tempat jauh," sebutnya, dikutip dari the Art Newspaper.
Kurator karya seni tersebut, Cecilia Alemani, berharap patung drone Durant tidak hanya bisa dinikmati keindahannya, tapi juga memicu diskusi.
Drone sendiri awalnya dibuat sebagai mesin pengawas di Irak dan Afghanistan sekitar 10 hingga 12 tahun yang lalu. Namun, kini mesin drone banyak ditemui di pasaran dan bisa dibeli dengan bebas. Seorang warga mengaku keberadaan drone cukup 'mengerikan'.
Di beberapa kota di dunia, drone digunakan untuk berbagai tujuan. Ia bisa mengantar bantuan alat kesehatan ke tempat yang sulit dijangkau, atau mengantar barang pesanan ke rumah warga. Di sisi lain, drone juga mulai digunakan untuk mengawasi pergerakan warga.
Di Malaysia, drone dipakai untuk mendeteksi adanya orang bersuhu tubuh di atas normal, di tengah upaya negara itu untuk mencegah perluasan wabah Covid-19. Sementara di Guangzhou, China, drone digunakan untuk mengawasi warga yang ada di luar rumah dan menyiarkan pesan protokol kesehatan.
Sam Durant - seniman kelahiran Seattle, dan berkarya di Berlin - adalah seniman multimedia yang dikenal lewat karya-karya yang menguak elemen kompleks dalam sejarah Amerika Serikat.
Karya terkininya, Scaffold (2017), menggunakan tiang-tiang gantungan, termasuk yang dibuat militer AS tahun 1862 untuk menggantung 38 pria asal Dakota. Karyanya ini mengundang kritik dari tokoh warga asli Amerika saat dipertunjukkan di kota Minneapolis. Karya itu lantas dibongkar karena makin maraknya aksi protes.