Adik Ipar Rita Diminta 'Belanja' Rumah dan Mobil
Noval menambahkan, kakaknya, Benny, pada akhir 2010 pernah meminta mengurus pembelian rumah di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan seharga Rp6,5 miliar. Hal itu dilakukan agar pengurusan surat ke Notaris lebih murah.
"Rp6,5 M harga rumah, Jalan radio satu, Kramat Pela, Kebayoran Baru. Soalnya urusan notaris supaya lebih murah, soalnya dia (Benny) kan di Kalimantan," tutur Noval saat menjadi saksi di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, Rabu (11/4/2018).
Selain rumah, Noval juga pernah diminta untuk melakukan pembelian mobil mewah BMW seri 7 seharga Rp1,9 miliar dengan identitasnya. Noval mengaku tidak mengetahui asal uang yang dikirimkan oleh kakaknya melalui bank tersebut. Ia mengaku percaya saja tanpa menanyakannya lebih lanjut.
Baca Juga : LSM Antikorupsi Dapat Fee Proyek Bupati Rita
Bupati Kukar nonaktif, Rita Widyasari. (Ilustrasi: era.id)
Noval bahkan mengaku tidak mengetahui jika uang tersebut berasal dari Heri Susanto Gun alias Abun, terdakwa suap, ketika hal tersebut ditanyakan oleh JPU KPK. "Saudara tahu uang itu dari Heri Susanto Gun alias Abun?" tanya jaksa.
"Ya saya percaya sama kakak saya. Saya tidak tahu kalo sumber uang dari Abun," kata Noval.
Pada persidangan sebelumnya, seorang mantan pegawai Abun, Hanny Kristianto, menuturkan dalam persidangan bahwa Abun mengirimkan uang sebesar Rp6 miliar kepada Rita. Uang itu diakui Rita untuk membeli rumah di kawasan Radio Dalam, karena Rita mengaku sedang kehabisan uang.
"24 November 5 M (miliar) 29 November 1 M (miliar) ditransfer ke rekening atas nama Noval Mandiri dari Pak Abun. Itu untuk beli rumah di Jalan Radio. Setelah dibeli itu jadi milik Bu Rita" tutur Hanny, Selasa (27/3).
Atas perbuatannya, Rita dan Khairudin diganjar Pasal 12B Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang Undang Nomor 20 Tahun 2001 juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP jo Pasal 65 ayat (1) KUHP.
Operasi tangkap tangan KPK. (Infografis: era.id)