Israel Akui Balas Ancaman Balon Api dengan Membom Gedung Milik Hamas

ERA.id - Pasukan bersenjata Israel (IDF) membom pelontar roket dan sejumlah gedung milik gerilyawan Hamas pada Kamis, (17/6/2021) malam, atau pada malam ketiga sejak balon-balon api diluncurkan dari jalur Gaza menuju teritori Israel.

Satu bulan setelah terjadinya konflik berdarah selama 11 hari di Jalur Gaza, diikuti masa gencatan senjata yang rentan dilangkahi masing-masing pihak, pada Kamis, kepala militer Israel memerintahkan pasukannya untuk bersiaga bila perang kembali pecah, demikian dilansir dari Times of Israel, (18/6/2021).

Pada Kamis tengah malam sendiri IDF menjalankan serangan udara, menanggapi "serangan api non-roket dari Gaza menuju Israel", damikian dilaporkan media yang sama.

Situs berita Ynet juga mengabarkan adanya tembakan machine gun dari arah Jalur Gaza, menyasar pesawat Israel, membuat sirene meraung-raung di kota Kfar Aza, teritori Israel yang dekat dengan Jalur Gaza.

Media lokal Palestina menyebut bahwa serangan bom udara oleh Israel menyasar gedung yang dikendalikan gerilyawan Hamas di Beit Lahiya. Gedung administrasi sipil Hamas, basis Hamas di Khan Younis, hingga persawahan yang menampung penyimpanan roket bawah tanah Hamas juga turut menjadi sasaran bom Israel.

Belum diketahui apakah ada korban jiwa dari pihak Palestina.

IDF mengonfirmasi telah melakukan serangan tersebut. Mereka menyatakan menyasar landasan pacu di Khan Younis dan sejumlah lokasi militer Hamas di Jalur Gaza.

"Serangan dilakukan sebagai balasan atas masih diluncurkannya balon-balon api ke teritori Israel," sebut IDF dalam pernyataan yang dikutip Times of Israel.

Serangan itu juga menjadi peringatan militer Israel, kepada Hamas, bahwa mereka mau-mau saja melancarkan serangan balasan bila ancaman terus dilakukan.

"Malam tadi, kepala staf melakukan penilaian situasi, di mana ia meminta adanya kesiapan level tinggi dan agar IDF bersiap untuk sejumlah skenario termasuk bila perang kembali harus dilakukan sebagai akibat dari aktivitas teror di Jalur Gaza," sebut IDF.