Solo Genting! BOR Rumah Sakit Hampir Penuh 90 Persen, Gibran Turun Tangan
ERA.id - Saat ini jumlah ketersediaan tempat tidur rumah sakit di Solo semakin menipis.
Hal ini dikarenakan lonjakan angka COVID-19 yang semakin tinggi dan Solo menjadi kota rujukan untuk pasien yang memerlukan perawatan intensif.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Solo Siti Wahyuningsih mengakui saat ini ketersediaan rumah sakit di Kota Solo semakin menipis. Pasalnya Solo menjadi rujukan bagi daerah-daerah yang ada di sekitarnya.
”Iya, saat ini rumah sakit penuh. Kita menaikkan kapasitas dengan segala upaya. Bukan hanya menaikkan jumlah tempat tidur, tapi kami juga mengatur nakes untuk vaksinasi,” kata Siti.
Saat ini hampir 89 persen bed rumah sakit di kota Solo sudah penuh. Padahal Pemkot Solo sudah menginstruksikan agar rumah sakit menambah kapasitasnya. Dari yang awalnya hanya 653 bed, rumah sakit sudah menambah kapasitas menjadi 680 bed. Saat ini jumlah tempat tidur yang tersedia 789 bed khusus untuk pasien COVID-19.
”Dari 789 ini sudah terisi 89 perse. Dan mayoritas diisi oleh orang di luar Solo. Apalagi Solo ini kota rujukan rumah sakit,” kata Siti.
Siti mengakui saat ini konsentrasi pelayanan tenaga kesehatan (nakes) juga terpecah. Sebab untuk lonjakan kasus COVID-19 di bulan Januari lalu, nakes hanya fokus untuk menangani pasien. namun saat ini nakes juga diminta melayani vaksinasi.
”Makanya sekarang beban nakes ini jadi semakin tinggi. Kalau tidak dijaga hulunya, saya takut jadi jebol di hilirnya. Makanya sekarang hulunya harus benar-benar dibenahi agar lonjakan kasusnya tidak tinggi,” kata Siti.
Menanggapi menipisnya tempat tidur rumah sakit, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengupayakan ada penambahan bed. Gibran juga berjanji akan menampung semua pasien yang datang ke rumah sakit.
”Tidak ada yang ditolak, semua pasien di rumah sakit harus diterima. Orang sakit harus diterima,” katanya.