Kasus Perusakan Makam di Solo, Kuttab Bantah Ajarkan Bocah Asuhnya Rusak Makam Kristen: Namanya Anak-anak, Nekat
ERA.id - Perusakan makam oleh anak-anak di Kelurahan Mojo, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo hingga saat ini masih dalam proses penyelidikan kepolisian.
Sementara itu pihak pengasuh rumah belajar ini mengklaim tidak pernah mengajarkan perusakan ini pada anak-anak.
Ada sebanyak 10 anak yang terlibat dalam perusakan makam ini. Lokasi rumah belajar memang tak jauh dari makam, sehingga tak jarang anak-anak sering bermain di makam. Namun pengasuh tidak menyuruh anak-anak melakukan untuk melakukan perusakan.
”Kami selama ini melarang anak-anak main ke makam, murni itu anak-anak sendiri,” kata pengasuh rumah belajar agama Islam atau yang disebut Kuttab, Wildan pada Rabu (23/6/2021).
Namun, Wildan mengakui tidak mudah mengawasi anak-anak tersebut. Di kuttab alias tempat belajar mengaji ini ada sebanyak 39 anak. Mereka banyak mencuri waktu untuk bermain ke luar, termasuk ke pemakaman yang berlokasi tak jauh dari kuttab.
”Namanya anak-anak, kalau dilarang ya nekat. Sejauh ini kami sudah melakukan pendekatan ke anak-anak, mereka pandai mencari waktu kosong,” katanya.
Wildan sendiri memprediksi kerusakan makam itu bukan sengaja karena dirusak. Melainkan makam itu rusak karena anak-anak sering bermain di lokasi. Namun baru kali ini kerusakan terlihat.
”Dalam kurun waktu setahun kan mereka sering main ke makam. Lambat laun pasti akan rusak, tapi tidak dirusak dalam satu kali waktu. Baru sekarang terlihat rusaknya,” katanya.
Wildan pun menegaskan bahwa kuttab yang dikelolanya tidak mengajarkan tindakan intoleran. Sebab anak-anak selama ini hanya diajarkan untuk hafalan Alquran.
”Kalaupun kami diperiksa, ya kami aman. Karena selama ini kami hanya mengajarkan hafalan Quran. Kalau mau ditanya silahkan, anak-anak kesibukannya apa, ya hafalan Quran, itu saja mereka sudah lelah,” ucapnya.