Perawatan Kecantikan Lewat Skin Genomic, Analisis Air Liur untuk Ketahui Kebutuhan Kulit Wajah

ERA.id - Memilih perawatan kulit wajah, tentu sangat penting. Tak heran kaum hawa kerap mendatangi klinik kecantikan dengan harapan bisa mendapatkan kulit wajah yang bukan sekadar cantik saja, tapi permasalahannya bisa diatasi sesuai dengan jenis kulit.

Salah satu inovasi terbaru muncul pertama kali di Indonesia pada tahun 2021, sebagai terobosan baru perawatan wajah dengan metode tes genetik yang bernama Treatment Skin Genomic.

Founder Calysta Skin Care, Yuli Yulianti menjelaskan Treatment Skin Genomic merupakan trobosan terbaru perawatan kulit wajah, dimana tahap awalnya menggunakan sampel air liur untuk mengetahui jenis perawatan kulit yang tepat.

"Air liur tersebut dibawa ke laboratorium, supaya kita bisa tahu perawatan seperti apa yang cocok untuk kulit wajah secara spesifik, misalnya seberapa besar risiko penurunan produksi kolagen kulit, kerutan muncul, hiperpigmentasi (flek yang muncul di area wajah), dan inflamasi seperti jerawat dan alergi yang muncul," papar Yuli di Jalan Jakarta, Kota Bandung, Sabtu (26/6/2021).

Katanya, mengetahui kondisi kulit wajah secara detail dan jelas dengan Skin Genomic, perlu menggunakan sistem tes PCR yang menggunakan air liur sebagai tes DNA.

"Pakai skin analyzer sudah bagus, tetapi ini lebih detail lagi menggunakan DNA setiap orang. Pemeriksaannya pun mudah yakni pakai sampel air liur, dari situ teknologi PCR dikirim ke laboratorium di Korea," jelasnya.

Yuli menjelaskan, tes DNA dalam treatment ini hanya butuh dilakukan satu kali saja. Pasalnya, DNA manusia tidak akan berubah walaupun sudah meninggal.

"Setelah dicek oleh laboratorium akan ketahuan nih gen-gen apa saja dari orang itu yang berisiko atau normal. Misalkan hasilnya berisiko sehingga produk apa yang harus dipakai dan tidak, treatment apa yang boleh dan tidak. Ini juga bisa menghemat dari coba-coba skincare segala macam, karena langsung fokus ke perawatan produk dan treatment yang sesuai," terangnya.

Yuli juga menjelaskan, perawatan ini membutuhkan waktu kurang lebih satu sampai setengah bulan. Kecanggihan teknologi ini sangat membantu konsumen untuk mendapatkan kulit wajah cerah dan sehat namun tetap sesuai dengan kondisi DNA tubuhnya.

"Perihal harga sebetulnya relatif, dibilang murah ya engga murah, mahal juga ya standar. Tapi kalau dibandingkan harga dengan hasil yang didapatkan itu sangat worth it. Karena pasien bisa langsung tahu apa saja nutrisi yang dibutuhkan kulit wajah, tanpa perlu coba-coba skincare atau treatment lain," ungkapnya.