Bahagianya Kaum Milenial di China Menjadi Anggota Partai Komunis
ERA.id - Lebih dari sepekan Lapangan Tiananmen ditutup untuk umum sehingga sudah tidak terlihat lagi masyarakat atau wisatawan yang mengunjungi titik nol kilometer Kota Beijing itu sejak 23 Juni 2021.
Berdasarkan surat pemberitahuan dari pemerintah kota setempat, lapangan yang pernah menjadi lokasi peristiwa berdarah pada tahun 1989 itu, baru akan dibuka lagi pada 2 Juli 2021.
Penutupan juga berlaku di museum Istana Kota Terlarang yang berada di seberang Lapangan Tiananmen dalam tempo yang sama.
Kebijakan itu diterapkan karena di kedua objek wisata teramai di Beijing itulah nanti akan dilangsungkan puncak perayaan 100 tahun berdirinya Partai Komunis China (CPC) pada 1 Juli 2021.
Dan pada Kamis (1/7) pagi wajah Tiananmen benar-benar berubah, tidak hanya warna merah sebagai warna kebesaran partai berlambang palu-arit yang selama ini terkesan dominan di negara berpenduduk 1,4 miliar jiwa itu. Namun ada juga warna jingga atau pink, biru muda, hijau muda, oranye, dan warna-warna segar lainnya yang biasanya digemari oleh kalangan remaja millenial.
Di sinilah kejelian CPC dalam membaca suasana hati anak muda zaman sekarang. Pendekatan melalui simbol-simbol warna itulah yang kali ini menjadi ajang propaganda Partai Komunis terbesar di dunia tersebut kepada generasi muda masa kini di China.
Xi Jinping, Presiden China sekaligus pemimpin tertinggi CPC dan Komisi Militer yang kini berusia 68 tahun pun tampak tidak canggung menghadapi para remaja yang mungkin lebih pantas disebut cucu-cucunya itu.
Mereka ini ditempatkan di jajaran kursi paling depan menghadap gerbang utama museum Istana Kota Terlarang, tempat Xi dan elite politik China selama perayaan berlangsung.
Dari kalangan mereka pula yang memandu jalannya acara, karena memang ribuan peserta yang tumpah-ruah di Lapangan Tiananmen pada momentum bersejarah ini, justru didominasi oleh kaum muda.
Bahkan sebelum matahari menampakkan wajahya pada Kamis pagi, mereka sudah tiba di Lapangan Tiananmen setelah berjalan kaki beberapa kilometer dengan mengenakan pakaian yang lebih sportif pada acara yang digelar dalam format semimiliter tersebut.
Mereka berbaris rapi menuju kursinya masing-masing. Lalu menyanyikan lagu-lagu perjuangan sambil mengibarkan bendera partai berukuran kecil dan bendera nasional tentunya.
Seusai menyanyikan lagu-lagu tersebut mereka berjingkrak-jingkrak layaknya pemandu sorak di lapangan bola basket. Ketika Xi Jinping didampingi Perdana Menteri Li Keqiang memasuki mimbar kehormatan, mereka mengelu-elukannya.
Sebelumnya, sebanyak 71 unit pesawat tempur dan helikopter militer melakukan konvoi udara mengusung bendera partai berukuran besar dan membuat formasi angka 100.
Dentuman meriam sebanyak 100 kali menambah semarak perayaan satu abad CPC itu.