Melihat Kesiapan Transportasi Asian Games

Your browser doesn’t support HTML5 audio
Jakarta, era.id - Kemacetan menjadi momok untuk siapa saja. Sayangnya, masalah ini tidak bisa dihindari di Indonesia dan harus diperbaiki sesegera mungkin. Apalagi, Indonesia akan menjadi tuan rumah Asian Games 2018. Jakarta dan Palembang menjadi lokasi penyelenggaraannya. Bahaya kalau masalah macet malah membuat pesta empat tahunan ini berantakan.

Mari kita hitung seberapa bahayanya kemacetan di Indonesia, khususnya Jakarta. Berdasarkan data statistik transportasi DKI Jakarta pada 2016 yang dilansir oleh Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk Jakarta pada tahun 2016 mencapai 10.227.628 jiwa. Itu berarti, kepadatan penduduk Ibu Kota mencapai angka  15.517 orang per kilometer persegi.

Bukan hanya jumlah penduduknya yang padat, dalam konteks transportasi, Jakarta tergolong sibuk. Data pengguna komuter 2014, ada 3.566.178 penumpang yang bolak balik di kawasan Jabodetabek. Sebanyak 2.429.751 orang di antaranya menggunakan komuter untuk bekerja atau bersekolah di DKI Jakarta. 

Selain komuter, ternyata ada 13.310.672 unit sepeda motor, dan 3.525.925 unit mobil serta 338.730 unit untuk bus yang berada di jalanan Ibu Kota. Data ini dikutip dari Ditlantas Polda Metro Jaya pada 2016.

Nah, jika dibanding dengan jumlah jalanan yang ada di Jakarta, tentu jumlah kendaraan ini membuat sesak. Berdasarkan data dari Sub Dinas Bina Program dan Dinas Pekerjaan Umum Provinsi DKI Jakarta, panjang jalan di DKI Jakarta hanya sekitar 6.280.807 kilometer dan cuma mampu menerima setengah dari total kendaraan yang ada pada 2016 lalu.

Menghitung potensi kemacetan ini, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berbenah menyambut gelaran Asian Games yang sudah di depan mata. Melalui Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No 84 Tahun 2004 tentang penetapan pola transportasi makro di Provinsi DKI Jakarta, Pemprov mengisyaratkan adanya integrasi transportasi publik, seperti MRT, Transjakarta, LRT dan jalan berbayar serta lainnya. 

Baca Juga : Berkenalan dengan Maskot Asian Games 2018

LRT (light Rapid Transit) adalah bagian yang paling disorot untuk menyambut Asian Games 2018. LRT merupakan proyek transportasi massal senilai 29,9 triliun rupiah. Proyek ini resmi dimulai pada tanggal 9 September 2015 setelah Presiden Joko Widodo melakukan peletakan batu pertama untuk tahap I proyek pembangunan LRT Jabodetabek.  

Untuk prioritas saat ini, pembangunan LRT tahap I jalur I yang membentang dari Kelapa Gading sampai Rawamangun, dikebut. Jalur ini yang bakal digunakan sebagai rute para atlet ditarget rampung pada Juni 2018.

Infografis transportasi Asian Games 2018 (Hilda/era.id)

Bagaimana dengan Palembang?

Beda Jakarta, beda pula Palembang. Menurut data BPS Provinsi Sumatera Selatan pada 2015, Palembang memiliki volume kendaraan bermotor mencapai 1.307.725 unit per hari.

Sebanyak 1.009.895 unit merupakan sepeda motor, sedangkan sisanya gabungan dari roda empat dan roda banyak. Jumlah kendaraan ini melalui jalanan yang ada di Palembang, sejauh 1.462,87 kilometer. Dengan data ini, wajar bila kemacetan di Palembang sering terjadi.

Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin, optimistis saat Asian Games 2018 berlangsung, kemacetan bisa diatasi. Untuk itu, dia berharap beberapa infrastruktur pendukung Asian Games 2018, rampung. Salah satunya adalah LRT yang akan menjadi transportasi pendukung dari bandara ke Jakabaring Sport City. Targetnya, proyek bernilai 10,9 triliun rupiah ini rampung pada Juni 2018.

Nah, masih ada macet enggak yah nanti pas Asian Games? Mudah-mudahan sih enggak!

Tag: menjadi bangsa pemenang asian games 2018