Mantan Jubir KPK Sebut Buzzer Hama Demokrasi, Ferdinand: Hama Demokrasi Itu yang Gagal Tes Wawasan Kebangsaan
ERA.id - Mantan Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Febri Diansyah menyebut bahwa buzzer merupakan 'hama' bagi demokrasi. Akibatnya, ruang demokrasi rusak dan kotor.
"Ruang publik, ruang demokrasi kita saat ini menjadi rusak dan kotor akibat praktek buzzer sebagai 'hama' demokrasi ini," kata Febri melalui akun Twitter miliknya @febridiansyah, Jumat (2/7/2021).
Ia lantas menyebut beberapa kelompok buzzer yang sering berseliweran di media sosial. Mulai dari buzzer dengan motif ekonomi hingga ideologis. "Yang jadi persoalan adalah ketika kegiatan buzzer dilakukan secara terstruktur menyerang kredibilitas orang tertentu, apalagi pihak yang kritis terhadap penguasa," ungkapnya.
Meski begitu, Febri menyebut buzzer juga memiliki hak asasi di mana mereka berhak untuk berkomunisasi dan memperoleh informasi. Akan tetapi, ketika para buzzer bekerja dengan menyebarkan informasi hoaks maka disebut sebagai informasi sampah.
Menanggapi pernyataan Febri tersebut, mantan politikus Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean langsung bereaksi. Ia mengatakan bahwa buzzer merupakan bagian dari demokrasi.
Ia menyindir 'hama' demokrasi sesungguhnya adalah orang kotor yang merasa bersih, seperti yang gagal tes wawasan kebangsaan (TWK) KPK.
"Sesungguhnya buzzer itu adalah bagian dari Demokrasi. Buzzer adalah lidah dan mulut yg menyampaikan opini, fakta dan pendapat diruang demokrasi dan itu dijamin konstitusi ttg kebebasan," cuit Ferdinand di akun Twitternya.
"Hama demokrasi itu adlh org kotor merasa bersih sprt yg gagal TWK," tambah dia.